TUBAN - Sedikitnya 12 rumah dan 3 fasilitas umum di Kabupaten Tuban retak hingga ambruk, akibat gempa bumi yang melanda kawasan setempat dalam dua hari terakhir. Data dari BMKG, hingga Sabtu (23/03/2024) siang gempa sudah terjadi sebanyak 153 kali.
Gempa terbesar terjadi sebanyak tiga kali pada hari Jumat (22/03/2024). Mulai dari magnitudo 6,1, magnitudo 5,3, dan yang paling mengejutkan meningkat menjadi magnitudo 6,5.
Data dari BPBD Tuban, akibat gempa bumi yang terjadi pada jarak 132 kilometer arah timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer tersebut, 3 fasilitas umum mengalami rusak ringan dan 12 rumah warga serta satu kandang ternak ambruk akibat gempa.
Kandang ternak yang ambruk tersebut adalah milik Warif, warga Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban. Kandang ternak tersebut ambruk setelah diguncang gempa bumi pertama. Beruntung, saat kejadian kondisinya sedang kosong.
“Ambruknya itu pas gempa pertama. Ada suara kayak retakan terus kandangnya ambruk,” jelas Arif saat ditemui JTV di lokasi.
Selain rumah sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dasar dan tempat peribadatan juga mengalami rusak ringan akibat gempa. Seperti terjadi retakan pada penyangga bangunan hingga atap genteng yang berjatuhan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, sejumlah tenaga ahli BMKG dari sejumlah wilayah mulai disiagakan ke Tuban untuk melakukan pemantauan pergerakan gempa. Pasalnya, hingga saat ini gempa masih terus terjadi dan sudah terjadi sebanyak 153 kali.
“Gempa susulan dengan skala kecil masih terjadi. Dampaknya cukup besar. Belasan rumah warga rusak. Fasilitas umum ada 3 yang rusak, ada SD Mondokan, Klenteng Kwan Sing Bio dan bekas balai desa di Tuban selatan,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, masyarakat diimbau tidak panik, namun tetap waspada, yakni dengan tidak menempati bangunan yang sudah rapuh dan segera berlari keluar saat merasakan getaran. (dzi/rok)
Gempa terbesar terjadi sebanyak tiga kali pada hari Jumat (22/03/2024). Mulai dari magnitudo 6,1, magnitudo 5,3, dan yang paling mengejutkan meningkat menjadi magnitudo 6,5.
Data dari BPBD Tuban, akibat gempa bumi yang terjadi pada jarak 132 kilometer arah timur laut Tuban dengan kedalaman 10 kilometer tersebut, 3 fasilitas umum mengalami rusak ringan dan 12 rumah warga serta satu kandang ternak ambruk akibat gempa.
Kandang ternak yang ambruk tersebut adalah milik Warif, warga Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Tuban. Kandang ternak tersebut ambruk setelah diguncang gempa bumi pertama. Beruntung, saat kejadian kondisinya sedang kosong.
“Ambruknya itu pas gempa pertama. Ada suara kayak retakan terus kandangnya ambruk,” jelas Arif saat ditemui JTV di lokasi.
Selain rumah sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dasar dan tempat peribadatan juga mengalami rusak ringan akibat gempa. Seperti terjadi retakan pada penyangga bangunan hingga atap genteng yang berjatuhan.
Kalaksa BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, sejumlah tenaga ahli BMKG dari sejumlah wilayah mulai disiagakan ke Tuban untuk melakukan pemantauan pergerakan gempa. Pasalnya, hingga saat ini gempa masih terus terjadi dan sudah terjadi sebanyak 153 kali.
“Gempa susulan dengan skala kecil masih terjadi. Dampaknya cukup besar. Belasan rumah warga rusak. Fasilitas umum ada 3 yang rusak, ada SD Mondokan, Klenteng Kwan Sing Bio dan bekas balai desa di Tuban selatan,” ungkapnya.
Dari kejadian ini, masyarakat diimbau tidak panik, namun tetap waspada, yakni dengan tidak menempati bangunan yang sudah rapuh dan segera berlari keluar saat merasakan getaran. (dzi/rok)