NGAWI - Harga beras di sejumlah pasar mulai menunjukkan tren turun meski tidak signifikan. Saat ini untuk harga beras kualitas premium dari sebelumnya Rp.16 ribu turun menjadi Rp.15.500-15.600 per kilogram.
Sedangkan untuk kualitas medium dari Rp.15 ribu turun menjadi Rp.14.800 per kilogram. Atau turun sekitar Rp.200 per kilogramnya.
Salah satu pedagang beras di Pasar Besar Ngawi, Prasetya menjelaskan, penurunan berangsur angsur mulai awal Maret. Hal ini seiring dengan harga gabah yang mulai turun dan petani memasuki masa panen.
“Tapi masyarakat masih banyak yang memilih untuk mencari beras program SPHP yang harganya jauh dibawah harga pasar saat ini,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (07/03/2024).
Prasetya menambahkan, saat ini untuk stok beras SPHP dibatasi pengirimannya dari bulog. Dari biasa mampu mendapat jatah hingga 2 ton setiap minggu saat ini tinggal 500 kilogram.
“Makanya beras SPHP itu sering kosong. Ya karena memang oleh bulog dibatasi,” imbuhnya menegaskan. (ito/rok)
Sedangkan untuk kualitas medium dari Rp.15 ribu turun menjadi Rp.14.800 per kilogram. Atau turun sekitar Rp.200 per kilogramnya.
Salah satu pedagang beras di Pasar Besar Ngawi, Prasetya menjelaskan, penurunan berangsur angsur mulai awal Maret. Hal ini seiring dengan harga gabah yang mulai turun dan petani memasuki masa panen.
“Tapi masyarakat masih banyak yang memilih untuk mencari beras program SPHP yang harganya jauh dibawah harga pasar saat ini,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (07/03/2024).
Prasetya menambahkan, saat ini untuk stok beras SPHP dibatasi pengirimannya dari bulog. Dari biasa mampu mendapat jatah hingga 2 ton setiap minggu saat ini tinggal 500 kilogram.
“Makanya beras SPHP itu sering kosong. Ya karena memang oleh bulog dibatasi,” imbuhnya menegaskan. (ito/rok)
