TUBAN - Menjelang bulan suci ramadhan, penjual bunga di Jalan Hayam Wuruk, Desa Bejagung, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, ramai diserbu pembeli, Kamis (07/03/2024) siang. Sejumlah warga silih berganti datang membeli bunga untuk keperluan nyekar saat berziarah ke makam keluarga dan leluhur mereka.
Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang bunga. Salah satunya dirasakan oleh Hartono, 61 tahun, warga setempat. Menurutnya, para pembeli datang dari berbagai kawasan di Tuban, mulai dari Kecamatan Palang, Semanding, hingga Jenu.
“Menjelang puasa banyak yang beli. Pembeli dari seluruh Kabupaten Tuban. Dari Palang ada, dari Jenu juga ada. Yang paling banyak dari Semanding sini,” jelasnya kepada JTV.
Dalam sehari, Hartono mengaku mampu mendapatkan untung hingga 4 juta rupiah dari hasil menjual bunga. Berbagai jenis bunga dijual olehnya, mulai dari kenanga, mawar, pakar air, gading merah, gading putih dan beberapa bunga jenis lainnya.
“Dalam sehari bisa dapat 14 juta, tapi kalo keuntunganya sekitar 4 jutaan seharinya. Tapi ya pas kalau ada momen seperti ini mas,” imbuh Hartono.
Harga jualnya pun bervariasi, mulai dari Rp.3.000 hingga Rp.200.000 tergantung jumlah dan jenis bunga. Momen seperti ini, biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari saja.
Sementara itu, para pembeli mengaku sengaja membeli berbagai bunga untuk keperluan nyekar saat berziarah ke makam keluarga dan leluhur mereka. Bunga tersebut, nantinya akan diletakkan diatas makam.
“Beli bunga untuk nyekar. Kalau disini kan memang tradisinya kalau mau puasanya itu nyekar,” jelas Mila, salah satu pembeli.
Tak hanya di desa bejagung, menjelang bulan ramadhan sejumlah pedagang bunga dadakan juga mulai banyak terlihat di tepi Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban.
Mereka menyediakan berbagai jenis bunga yang digunakan warga untuk berziarah ke makam keluarga. Pedagang bunga dadakan ini hanya ada saat akan memasuki bulan puasa saja. (dzi/rok)
Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi para pedagang bunga. Salah satunya dirasakan oleh Hartono, 61 tahun, warga setempat. Menurutnya, para pembeli datang dari berbagai kawasan di Tuban, mulai dari Kecamatan Palang, Semanding, hingga Jenu.
“Menjelang puasa banyak yang beli. Pembeli dari seluruh Kabupaten Tuban. Dari Palang ada, dari Jenu juga ada. Yang paling banyak dari Semanding sini,” jelasnya kepada JTV.
Dalam sehari, Hartono mengaku mampu mendapatkan untung hingga 4 juta rupiah dari hasil menjual bunga. Berbagai jenis bunga dijual olehnya, mulai dari kenanga, mawar, pakar air, gading merah, gading putih dan beberapa bunga jenis lainnya.
“Dalam sehari bisa dapat 14 juta, tapi kalo keuntunganya sekitar 4 jutaan seharinya. Tapi ya pas kalau ada momen seperti ini mas,” imbuh Hartono.
Harga jualnya pun bervariasi, mulai dari Rp.3.000 hingga Rp.200.000 tergantung jumlah dan jenis bunga. Momen seperti ini, biasanya hanya berlangsung selama beberapa hari saja.
Sementara itu, para pembeli mengaku sengaja membeli berbagai bunga untuk keperluan nyekar saat berziarah ke makam keluarga dan leluhur mereka. Bunga tersebut, nantinya akan diletakkan diatas makam.
“Beli bunga untuk nyekar. Kalau disini kan memang tradisinya kalau mau puasanya itu nyekar,” jelas Mila, salah satu pembeli.
Tak hanya di desa bejagung, menjelang bulan ramadhan sejumlah pedagang bunga dadakan juga mulai banyak terlihat di tepi Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban.
Mereka menyediakan berbagai jenis bunga yang digunakan warga untuk berziarah ke makam keluarga. Pedagang bunga dadakan ini hanya ada saat akan memasuki bulan puasa saja. (dzi/rok)
