TUBAN - Menjelang bulan suci ramadhan, wisata religi makam Sunan Bonang yang ada di Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, diserbu pengunjung. Ribuan umat muslim dari penjuru tanah air datang untuk berziarah dan berdoa bersama.
Pantauan JTV di lokasi, makam kuno yang menjadi cagar budaya nasional ini ramai diserbu pengunjung dari berbagai daerah di tanah jawa. Peningkatan jumlah pengunjung ini rutin terjadi menjelang bulan suci ramadhan.
Pengunjung datang silih berganti seperti tanpa ada habisnya. Mereka bahkan rela mengantri masuk makam sang sunan demi melakukan ziarah kubur dan doa bersama rombongan.
Ziarah kubur makam wali songo seperti ini merupakan tradisi menyambut bulan suci ramadhan. Para peziarah biasanya datang bersama keluarga, teman sekolah, maupun anggota jamaah pengajian. Tujuannya untuk membersihkan hati dan menata niat ibadah selama bulan ramadhan.
Tradisi ziarah makam sunan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Tak hanya mengunjungi makam Sunan Bonang, biasanya peziarah juga ke makam para anggota Wali Songo lainnya. Seperti makam Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunan Giri, dan Maulana Malik Ibrahim.
“Kami rombongan dari Sidoarjo. Tadi juga ziarah ke makam walisongo lain dengan rombongan bus,” jelas Nurifadilah, peziarah asal Sidoarjo.
Sementara itu, pengurus makam Sunan Bonang, Zakaria mengatakan, menjelang bulan ramadhan peningkatan jumlah peziarah naik berkali-kali lipat. Di hari biasa, peziarah yang datang hanya mencapai 700 setiap harinya. Sementara saat ini jumlah peziarah mampu mencapai 3.000 dalam sehari.
“Kalau jelang puasa pasti selalu ramai mas. Peningkatan biasa lebih dari 400 persen dibanding hari biasa. Kalau puasa sepi lagi,” ungkap Zakaria saat ditemui JTV, Senin (11/03/2024).
Selain mendekatkan diri dengan sang pencipta, tradisi ziarah makam wali seperti ini sekaligus dapat memperkenalkan situs sejarah perkembangan islam di tanah Jawa kepada generasi muda. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, makam kuno yang menjadi cagar budaya nasional ini ramai diserbu pengunjung dari berbagai daerah di tanah jawa. Peningkatan jumlah pengunjung ini rutin terjadi menjelang bulan suci ramadhan.
Pengunjung datang silih berganti seperti tanpa ada habisnya. Mereka bahkan rela mengantri masuk makam sang sunan demi melakukan ziarah kubur dan doa bersama rombongan.
Ziarah kubur makam wali songo seperti ini merupakan tradisi menyambut bulan suci ramadhan. Para peziarah biasanya datang bersama keluarga, teman sekolah, maupun anggota jamaah pengajian. Tujuannya untuk membersihkan hati dan menata niat ibadah selama bulan ramadhan.
Tradisi ziarah makam sunan ini sudah berlangsung sejak ratusan tahun silam. Tak hanya mengunjungi makam Sunan Bonang, biasanya peziarah juga ke makam para anggota Wali Songo lainnya. Seperti makam Sunan Ampel, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Kalijogo, Sunan Gunung Jati, Sunan Muria, Sunan Giri, dan Maulana Malik Ibrahim.
“Kami rombongan dari Sidoarjo. Tadi juga ziarah ke makam walisongo lain dengan rombongan bus,” jelas Nurifadilah, peziarah asal Sidoarjo.
Sementara itu, pengurus makam Sunan Bonang, Zakaria mengatakan, menjelang bulan ramadhan peningkatan jumlah peziarah naik berkali-kali lipat. Di hari biasa, peziarah yang datang hanya mencapai 700 setiap harinya. Sementara saat ini jumlah peziarah mampu mencapai 3.000 dalam sehari.
“Kalau jelang puasa pasti selalu ramai mas. Peningkatan biasa lebih dari 400 persen dibanding hari biasa. Kalau puasa sepi lagi,” ungkap Zakaria saat ditemui JTV, Senin (11/03/2024).
Selain mendekatkan diri dengan sang pencipta, tradisi ziarah makam wali seperti ini sekaligus dapat memperkenalkan situs sejarah perkembangan islam di tanah Jawa kepada generasi muda. (dzi/rok)