NGAWI - Harga daging ayam di Kabupaten Ngawi terus merangkak naik sejak sepekan terakhir, atau sebelum ramadhan. Bahkan, kenaikan tertinggi jauh dari kondisi harga normal terjadi pada awal-awal ramadhan, harga daging ayam mencapai Rp.40.000 - Rp.42.000 per kilogramnya.
Menurut para pedagang di Pasar Besar Ngawi, kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi dari peternak. Termasuk harga ayam hidup yang kini mencapai Rp.28.000 per kilogramnya, dari harga normal Rp.20.000 – 24.000 per kilogramnya, sehingga berpengaruh pada kondisi harga daging ayam saat ini.
“Dari pemasok harganya sudah mahal, makanya sekarang harga daging ayam juga ikut mahal. Naiknya itu mulai awal-awal puasa,” jelas Tarmi, pedagang daging ayam pasar setempat kepada JTV, Jumat (15/03/2024).
Tarmi menambahkan, harga daging ayam cenderung fluktuatif atau naik turun saat awal-awal ramadhan. Namun, harga tertinggi biasanya akan terjadi saat nanti 3 hari setelah lebaran.
“Kalau mau lebaran itu paling mahal mas. Biasanya bisa mencapai Rp.45.000 per kilogramnya,” imbuhnya menegaskan.
Dampak kenaikan harga ayam ini tingkat pembelian masyarakat yang menurun. Termasuk dengan penjualan daging ayam yang biasa mampu menjual hingga 4 kwintal saat ini hanya sekitar 2 kwintal per hari.
“Kalau mahal gini ya pasti penjualan menurun mas. Awal-awal puasa ini penjualan turun 50 persen dari biasanya. Semoga harganya bisa kembali stabil dan normal,” timpal Sri Mulatsih, pedagang lain. (ito/rok)
Menurut para pedagang di Pasar Besar Ngawi, kenaikan harga daging ayam ini sudah terjadi dari peternak. Termasuk harga ayam hidup yang kini mencapai Rp.28.000 per kilogramnya, dari harga normal Rp.20.000 – 24.000 per kilogramnya, sehingga berpengaruh pada kondisi harga daging ayam saat ini.
“Dari pemasok harganya sudah mahal, makanya sekarang harga daging ayam juga ikut mahal. Naiknya itu mulai awal-awal puasa,” jelas Tarmi, pedagang daging ayam pasar setempat kepada JTV, Jumat (15/03/2024).
Tarmi menambahkan, harga daging ayam cenderung fluktuatif atau naik turun saat awal-awal ramadhan. Namun, harga tertinggi biasanya akan terjadi saat nanti 3 hari setelah lebaran.
“Kalau mau lebaran itu paling mahal mas. Biasanya bisa mencapai Rp.45.000 per kilogramnya,” imbuhnya menegaskan.
Dampak kenaikan harga ayam ini tingkat pembelian masyarakat yang menurun. Termasuk dengan penjualan daging ayam yang biasa mampu menjual hingga 4 kwintal saat ini hanya sekitar 2 kwintal per hari.
“Kalau mahal gini ya pasti penjualan menurun mas. Awal-awal puasa ini penjualan turun 50 persen dari biasanya. Semoga harganya bisa kembali stabil dan normal,” timpal Sri Mulatsih, pedagang lain. (ito/rok)