NGAWI - Petani di Kabupaten Ngawi mulai memasuki masa panen. Namun pada panen awal tahun ini harga gabah dipastikan masih cukup tinggi, yakni di kisaran Rp.6.500 hingga Rp.6.700 per kilogram untuk gabah kering panen (GKP).
Kelompok Tani Sri Agung, Supriyanto mengaku jika untuk saat ini harga gabah di kisaran Rp.6.500 hingga Rp.6.800 per kilogram merupakan hal yang wajar. Terlebih melihat kondisi sekarang subsidi pupuk dikurangi sehingga operasional petani cenderung mengalami peningkatan.
Meski begitu jika melihat harga beras di pasaran saat ini yang mencapai Rp.14.600 per kilogram dinilai masih terlalu mahal. Karena ketika gabah di harga Rp.6.800 idealnya untuk beras maksimal di harga Rp.13.500 hingga maksimal Rp.14.000 per kilogram.
“Melihat kondisi saat ini dengan intensitas hujan yang tinggi saat musim panen, tidak menutup kemungkinan harga gabah masih bisa turun,” jelasnya kepada JTV, Jumat (08/03/2024).
Diketahui, harga gabah sebelumnya di beberapa tempat mencapai Rp.8.200 perkiloram. Kondisi tersebut berdampak pada naiknya harga beras dipasaran. Meski hingga saat ini harga beras dipasaran masih cukup tinggi, meski turun Rp.200 per kilogram.
Kondisi ini berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat yang cenderung mencari beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). (ito/rok)
Kelompok Tani Sri Agung, Supriyanto mengaku jika untuk saat ini harga gabah di kisaran Rp.6.500 hingga Rp.6.800 per kilogram merupakan hal yang wajar. Terlebih melihat kondisi sekarang subsidi pupuk dikurangi sehingga operasional petani cenderung mengalami peningkatan.
Meski begitu jika melihat harga beras di pasaran saat ini yang mencapai Rp.14.600 per kilogram dinilai masih terlalu mahal. Karena ketika gabah di harga Rp.6.800 idealnya untuk beras maksimal di harga Rp.13.500 hingga maksimal Rp.14.000 per kilogram.
“Melihat kondisi saat ini dengan intensitas hujan yang tinggi saat musim panen, tidak menutup kemungkinan harga gabah masih bisa turun,” jelasnya kepada JTV, Jumat (08/03/2024).
Diketahui, harga gabah sebelumnya di beberapa tempat mencapai Rp.8.200 perkiloram. Kondisi tersebut berdampak pada naiknya harga beras dipasaran. Meski hingga saat ini harga beras dipasaran masih cukup tinggi, meski turun Rp.200 per kilogram.
Kondisi ini berdampak pada tingkat konsumsi masyarakat yang cenderung mencari beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
