BOJONEGORO - Menteri Pertanian Republik Indonesia Andi Amran Sulaiman, melakukan kunjungan kerja di Desa Tulungagung, Kecamatan Baureno, Kabupaten Bojonegoro, Senin (10/03/2024).
Dalam kunjunganya tersebut, Amran Sulaiman didampingi Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen Tni Rafael Granada Baay, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, jajaran Forkopimda, serta sejumlah pejabat lainnya.
Pada kunjungan kali ini, menteri pertanian bertemu secara langsung dengan para petani, dan mendengarkan keluh kesah mereka selama ini. Selain itu, Amran juga meninjau pompanisasi dalam rangka mensosialisasikan percepatan tanam padi, guna mendukung peningkatan produksi padi nasional, serta memberikan benih padi dan jagung kepada petani.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman mengatakan, jika saat ini masih memasuki cuaca el nino dan akan menuju transisi kemarau, yang akan berpengaruh pada masa tanam padi. Maka dari itu, solusi tepat untuk menangani kondisi pangan saat ini, dengan pompanisasi pada sungai yang tidak kering.
“Seperti sungai bengawan solo, dan sungai berantas yang kemudian bisa dipompa airnya, untuk digunakan mengairi tanaman padi. Hal tersebut akan berdampak pada masa tanam padi, yang semula tanam padi 1 kali kedepan bisa tanam 3 kali,” ungkapnya.
Selain itu, perlunya optimalisasi lahan persawahan. Menteri Pertanian menambahkan, jika Jawa Timur mempunyai luas lahan pertanian sawah 400 ribu hektar, yang dapat dialiri air dengan Sungai Bengawan Solo.
“Tentunya, ini sangat membantu dan menyelesaikan masalah dalam waktu cepat pada sektor pertanian. Untuk itu saya akan memberikan pompa air untuk 400 ribu hektar sawah di Jawa Timur,” tegasnya.
Dirinya juga meminta, agar Pemkab Bojonegoro menyisihkan sebagian anggaran untuk pengadaan pompa, yang dapat membantu memaksimalkan sektor pertanian.
Menteri pertanian juga mengajak agar semua pihak, saling bergandengan tangan dan bersinergi dengan baik, dalam membantu para petani dan menjaga ketahanan pangan.
“Karena berdasarkan data dari BPS, bahwa produksi beras 3,5 juta atau surplus diatas dari kebutuhan yakni 2,5 sampai 3 juta ton, dan mencukupi 3 bulan mendatang hingga bulan mei,” ujarnya.
Menteri pertanian memberikan peringatan keras, bagi distributor maupun toko yang menjual pupuk dengan harga di atas HET, maka dirinya tidak segan segan memberikan sanksi dan mencabut izinnya. (edo/rok)
Dalam kunjunganya tersebut, Amran Sulaiman didampingi Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto, Pangdam V Brawijaya Mayjen Tni Rafael Granada Baay, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur, jajaran Forkopimda, serta sejumlah pejabat lainnya.
Pada kunjungan kali ini, menteri pertanian bertemu secara langsung dengan para petani, dan mendengarkan keluh kesah mereka selama ini. Selain itu, Amran juga meninjau pompanisasi dalam rangka mensosialisasikan percepatan tanam padi, guna mendukung peningkatan produksi padi nasional, serta memberikan benih padi dan jagung kepada petani.
Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman mengatakan, jika saat ini masih memasuki cuaca el nino dan akan menuju transisi kemarau, yang akan berpengaruh pada masa tanam padi. Maka dari itu, solusi tepat untuk menangani kondisi pangan saat ini, dengan pompanisasi pada sungai yang tidak kering.
“Seperti sungai bengawan solo, dan sungai berantas yang kemudian bisa dipompa airnya, untuk digunakan mengairi tanaman padi. Hal tersebut akan berdampak pada masa tanam padi, yang semula tanam padi 1 kali kedepan bisa tanam 3 kali,” ungkapnya.
Selain itu, perlunya optimalisasi lahan persawahan. Menteri Pertanian menambahkan, jika Jawa Timur mempunyai luas lahan pertanian sawah 400 ribu hektar, yang dapat dialiri air dengan Sungai Bengawan Solo.
“Tentunya, ini sangat membantu dan menyelesaikan masalah dalam waktu cepat pada sektor pertanian. Untuk itu saya akan memberikan pompa air untuk 400 ribu hektar sawah di Jawa Timur,” tegasnya.
Dirinya juga meminta, agar Pemkab Bojonegoro menyisihkan sebagian anggaran untuk pengadaan pompa, yang dapat membantu memaksimalkan sektor pertanian.
Menteri pertanian juga mengajak agar semua pihak, saling bergandengan tangan dan bersinergi dengan baik, dalam membantu para petani dan menjaga ketahanan pangan.
“Karena berdasarkan data dari BPS, bahwa produksi beras 3,5 juta atau surplus diatas dari kebutuhan yakni 2,5 sampai 3 juta ton, dan mencukupi 3 bulan mendatang hingga bulan mei,” ujarnya.
Menteri pertanian memberikan peringatan keras, bagi distributor maupun toko yang menjual pupuk dengan harga di atas HET, maka dirinya tidak segan segan memberikan sanksi dan mencabut izinnya. (edo/rok)