NGAWI - Masih tingginya harga beras di pasaran, membuat ratusan emak-emak di Kabupaten Ngawi harus rela antri berdesakan-desakan untuk mendapatkan beras murah, dalam operasi pasar yang digelar oleh bulog dan pemda setempat, Senin (25/03/2024).
Tidak sedikit emak-emak yang membawa anaknya kecilnya kepanasan terkena terik matahari hingga berjam-jam. Usaha itu dilakukan hanya untuk mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram yang harga perkilonya dijual seharga Rp.10.200 rupiah.
Mereka membeli beras harus menggunakan kupon dan mencelupkan jari ketinta. Hanya selang 3 jam kemudian, beras sebanyak 5 ton tersebut langsung ludes diserbu warga.
Menurut istiqomah, salah satu warga mengaku dirinya sudah antre sejak dua jam yang lalu untuk mendapatkan beras murah, bersama anak kecilnya hingga kepanasan terkena teriknya matahari.
“Soalnya di luar masih mahal mas. Makanya meskipun berdesakan antri berjam-jam tetap dilakukan,” ungkapnya kepada JTV di lokasi.
Sementara, menurut Supiah, warga lain, Ia merasa senang mendapatkan beras murah karena beras di pasaran masih mahal berkisar 13 ribu hingga 14 ribu rupiah per kilogramnya.
“Di luar harganya 13 sampai 14 ribu per kilo. Kalau disini kan hanya 10 ribu 200 mas,” tegasnya.
Diketahui, meski operasi pangan murah yang gencar digelar oleh Pemkab Ngawi, namun hingga saat ini belum mampu menurunkan harga kebutuhan pokok di pasaran saat bulan ramadhan ini. (ito/rok)
Tidak sedikit emak-emak yang membawa anaknya kecilnya kepanasan terkena terik matahari hingga berjam-jam. Usaha itu dilakukan hanya untuk mendapatkan beras sebanyak 10 kilogram yang harga perkilonya dijual seharga Rp.10.200 rupiah.
Mereka membeli beras harus menggunakan kupon dan mencelupkan jari ketinta. Hanya selang 3 jam kemudian, beras sebanyak 5 ton tersebut langsung ludes diserbu warga.
Menurut istiqomah, salah satu warga mengaku dirinya sudah antre sejak dua jam yang lalu untuk mendapatkan beras murah, bersama anak kecilnya hingga kepanasan terkena teriknya matahari.
“Soalnya di luar masih mahal mas. Makanya meskipun berdesakan antri berjam-jam tetap dilakukan,” ungkapnya kepada JTV di lokasi.
Sementara, menurut Supiah, warga lain, Ia merasa senang mendapatkan beras murah karena beras di pasaran masih mahal berkisar 13 ribu hingga 14 ribu rupiah per kilogramnya.
“Di luar harganya 13 sampai 14 ribu per kilo. Kalau disini kan hanya 10 ribu 200 mas,” tegasnya.
Diketahui, meski operasi pangan murah yang gencar digelar oleh Pemkab Ngawi, namun hingga saat ini belum mampu menurunkan harga kebutuhan pokok di pasaran saat bulan ramadhan ini. (ito/rok)