TUBAN - Dirjen Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Suwandi, melaksanakan panen raya jagung di lahan tadah hujan Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Selasa (19/03/2024) pagi.
Meski hanya mengandalkan air hujan, hasil pertanian di wilayah setempat terbilang bagus. Masing-masing lahan dengan luas satu hektar mampu menghasilkan hingga 7 ton jagung kering.
Dalam rangka stabilisasi harga jagung di masa panen raya, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, meminta agar seluruh stakeholder seperti gabungan perusahaan makanan ternak (GPMT) serta bulog, bisa menyerap seluruh hasil panen para petani di Indonesia.
“Jagung disini ditanam di lahan hutan dan tadah hujan. Hasilnya cukup bagus dan produktif. Bisa menghasilkan 7 ton per hektar,” jelas Suwandi kepada awak media.
Lanjut Suwandi, dalam kesempatan ini gabungan perusahaan makanan ternak juga menandatangani MoU akan menyerap hasil panen jagung petani minimal 1,3 ton. Sementara bulog dengan sistem jual beli akan menyerap hingga 500 ribu ton jagung dari petani.
“Hal ini sebagai wujud pemerintah hadir memberikan solusi kepada para petani. Dan ini salah satu upaya untuk stabilisasi harga jagung di pasaran,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, kementerian pertanian juga meminta agar para petani bisa terus meningkatkan produktivitas panen dengan melakukan 4 kali tanam dalam satu kali musim hujan, dengan menggunakan sistem tumpang sari. (dzi/rok)
Meski hanya mengandalkan air hujan, hasil pertanian di wilayah setempat terbilang bagus. Masing-masing lahan dengan luas satu hektar mampu menghasilkan hingga 7 ton jagung kering.
Dalam rangka stabilisasi harga jagung di masa panen raya, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Suwandi, meminta agar seluruh stakeholder seperti gabungan perusahaan makanan ternak (GPMT) serta bulog, bisa menyerap seluruh hasil panen para petani di Indonesia.
“Jagung disini ditanam di lahan hutan dan tadah hujan. Hasilnya cukup bagus dan produktif. Bisa menghasilkan 7 ton per hektar,” jelas Suwandi kepada awak media.
Lanjut Suwandi, dalam kesempatan ini gabungan perusahaan makanan ternak juga menandatangani MoU akan menyerap hasil panen jagung petani minimal 1,3 ton. Sementara bulog dengan sistem jual beli akan menyerap hingga 500 ribu ton jagung dari petani.
“Hal ini sebagai wujud pemerintah hadir memberikan solusi kepada para petani. Dan ini salah satu upaya untuk stabilisasi harga jagung di pasaran,” imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, kementerian pertanian juga meminta agar para petani bisa terus meningkatkan produktivitas panen dengan melakukan 4 kali tanam dalam satu kali musim hujan, dengan menggunakan sistem tumpang sari. (dzi/rok)