JOMBANG - Menghias makam keluarga menjadi salah satu tradisi ramadhan di Kabupaten Jombang. Tradisi menghias makam ini dilakukan sebagian umat muslim untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal.
Mereka Pun rela merogoh uang lebih untuk untaian bunga melati di nisan keluarganya. Tradisi inipun membawa berkah bagi perajin bunga melati di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Selama bulan puasa ini, mereka mengaku terus mengejar target pesanan yang meningkat. Terutama untuk kebutuhan hiasan makam para tokoh agama dan auliya.
Para pekerja ini dengan sabar dan telaten menggabungkan benang dengan bunga melati yang belum mekar. Tangan dan matanya bekerja seirama untuk menghasilkan lembaran rangkaian bunga yang mengeluarkan bau semerbak wangi.
Pemilik usaha ronce melati, Syio Ashari mengakui, selama ramadhan memang dirinya banyak menerima pesanan untaian melati untuk hiasan makam para auliya dan tokoh agama.
“Saya setiap hari harus memanen buah melati di kebun untuk kebutuhan pesanan tersebut. Meskipun pesanan banyak, tapi karena kebun melati itu milik saya sendiri, jadi tidak pernah kesulitan memenuhi pesanan,” jelasnya kepada JTV, Selasa (19/03/2024).
Satu paket untaian melati di satu makam biasanya dirinya hargai 2 juta. Harga ini menyesuaikan dengan jumlah bunga melati yang digunakan dan ukuran makamnya. Selama ramadhan harum cuan dari rangkaian bunga melati terus masuk ke kantongnya. (ful/rok)
Mereka Pun rela merogoh uang lebih untuk untaian bunga melati di nisan keluarganya. Tradisi inipun membawa berkah bagi perajin bunga melati di Desa Megaluh, Kecamatan Megaluh, Jombang.
Selama bulan puasa ini, mereka mengaku terus mengejar target pesanan yang meningkat. Terutama untuk kebutuhan hiasan makam para tokoh agama dan auliya.
Para pekerja ini dengan sabar dan telaten menggabungkan benang dengan bunga melati yang belum mekar. Tangan dan matanya bekerja seirama untuk menghasilkan lembaran rangkaian bunga yang mengeluarkan bau semerbak wangi.
Pemilik usaha ronce melati, Syio Ashari mengakui, selama ramadhan memang dirinya banyak menerima pesanan untaian melati untuk hiasan makam para auliya dan tokoh agama.
“Saya setiap hari harus memanen buah melati di kebun untuk kebutuhan pesanan tersebut. Meskipun pesanan banyak, tapi karena kebun melati itu milik saya sendiri, jadi tidak pernah kesulitan memenuhi pesanan,” jelasnya kepada JTV, Selasa (19/03/2024).
Satu paket untaian melati di satu makam biasanya dirinya hargai 2 juta. Harga ini menyesuaikan dengan jumlah bunga melati yang digunakan dan ukuran makamnya. Selama ramadhan harum cuan dari rangkaian bunga melati terus masuk ke kantongnya. (ful/rok)