TUBAN - Sumur gas Pertamina Hulu Energi Tuban East Java (PJE TEJ) yang ada di Desa Sambonggede, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, Senin (22/04/2024) siang, mengeluarkan kobaran api berukuran besar beserta kepulan asap hitam yang membumbung tinggi ke udara.
Kejadian yang berlangsung selama beberapa jam ini sempat membuat warga dan pengguna jalan yang melintas di kawasan setempat kaget. Sebab, warga mengira semburan api disertai kepulan asap hitam yang berasal dari lokasi sumur gas pertamina ini terjadi akibat kebakaran.
Bahkan, sejumlah warga yang melintas yang penasaran juga berhenti untuk mengabadikan momen ini dari kejauhan.
“Penasaran saja mas kok api dan asapnya sampai besar begitu. Tapi saya nggak tahu penyebabnya apa,” jelas Rico, salah satu pengguna jalan.
Kejadian yang berlangsung selama beberapa jam ini sempat membuat warga dan pengguna jalan yang melintas di kawasan setempat kaget. Sebab, warga mengira semburan api disertai kepulan asap hitam yang berasal dari lokasi sumur gas pertamina ini terjadi akibat kebakaran.
Bahkan, sejumlah warga yang melintas yang penasaran juga berhenti untuk mengabadikan momen ini dari kejauhan.
“Penasaran saja mas kok api dan asapnya sampai besar begitu. Tapi saya nggak tahu penyebabnya apa,” jelas Rico, salah satu pengguna jalan.
Sementara itu, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, CRC Officer Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, Amarullah menjelaskan bahwa kobaran api tersebut berasal dari kegiatan test produksi sumur untuk memastikan sumur mampu memproduksikan gas sesuai perjanjian jual beli gas.
“Kegiatan tes produksi ini dilakukan mulai tanggal 22 hingga 24 April 2024. Untuk waktunya melihat kondisi di lapangan,” jelasnya kepada JTV.
Amarullah juga menegaskan bahwa dalam menjalankan operasinya, pihaknya selalu mengacu pada SOP, sehingga setiap kegiatan dapat terukur dan aman. Selama test produksi berlangsung, pihak perusahaan telah bekerjasama dengan Pemdes Sambonggede dan Pemdes Sumber, dua desa yang wilayahnya berada di kawasan lokasi sumur gas tersebut.
“Sehingga apabila terdapat keluhan kesehatan, kami siap siaga di kantor desa untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur,” pungkasnya. (dzi/rok)
“Kegiatan tes produksi ini dilakukan mulai tanggal 22 hingga 24 April 2024. Untuk waktunya melihat kondisi di lapangan,” jelasnya kepada JTV.
Amarullah juga menegaskan bahwa dalam menjalankan operasinya, pihaknya selalu mengacu pada SOP, sehingga setiap kegiatan dapat terukur dan aman. Selama test produksi berlangsung, pihak perusahaan telah bekerjasama dengan Pemdes Sambonggede dan Pemdes Sumber, dua desa yang wilayahnya berada di kawasan lokasi sumur gas tersebut.
“Sehingga apabila terdapat keluhan kesehatan, kami siap siaga di kantor desa untuk ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur,” pungkasnya. (dzi/rok)