TUBAN - Pasca terjadinya gempa berkekuatan 6,5 magnitudo yang mengguncang wilayah Timur Laut Kabupaten Tuban beberapa waktu lalu, PLTU Tanjung Awar-awar setempat gelar simulasi penyelamatan gempa di sekolah Manbail Futuh, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (01/04/2024) siang.
Simulasi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan serta memberikan wawasan baru bagi siswa bagaimana cara melakukan penyelamatan apabila terjadi gempa. Mulai dari rangkaian terjadinya gempa, para siswa dilarang panik dan tetap tenang, selanjutnya mereka disarankan agar bersembunyi di bawah meja.
Selanjutnya saat gempa semakin besar, siswa diinstruksikan agar segera keluar dari ruangan sambil melindungi kepala menggunakan kedua tanganya, agar terhindar dari reruntuhan bangunan.
Senior Manager PLTU Tanjung Awar-awar Tuban, Yunan Kurniawan mengatakan, simulasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya kepada masyarakat.
“Simulasi ini diharapkan bisa memberikan tambahan wawasan kepada siswa, apalagi saat ini masih terjadi gempa susulan masih terus terjadi,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, para siswa yang sebelumnya selalu khawatir saat terjadi gempa, kini merasa lebih tenang. Pasalnya, kini mereka telah mendapat bekal ilmu menyelamatkan diri jika terjadi gempa.
“Waktu ada gempa kemarin takut dan panik. Hari ini dapat materi simulasi gempa, sangat bermanfaat. Tadi dapat materi cara menyelamatkan diri dari gempa juga,” ungkap Alda Amelia, salah satu siswa.
Sementara itu, data dari BMKG Tuban, hingga saat ini gempa dengan kekuatan 3,3 hingga 3,5 magnitudo masih terjadi di wilayah timur laut Kabupaten Tuban. Untuk itu, warga diharapkan tetap berhati-hati dan waspada. (dzi/rok)
Simulasi ini bertujuan untuk menjaga keselamatan serta memberikan wawasan baru bagi siswa bagaimana cara melakukan penyelamatan apabila terjadi gempa. Mulai dari rangkaian terjadinya gempa, para siswa dilarang panik dan tetap tenang, selanjutnya mereka disarankan agar bersembunyi di bawah meja.
Selanjutnya saat gempa semakin besar, siswa diinstruksikan agar segera keluar dari ruangan sambil melindungi kepala menggunakan kedua tanganya, agar terhindar dari reruntuhan bangunan.
Senior Manager PLTU Tanjung Awar-awar Tuban, Yunan Kurniawan mengatakan, simulasi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian pihaknya kepada masyarakat.
“Simulasi ini diharapkan bisa memberikan tambahan wawasan kepada siswa, apalagi saat ini masih terjadi gempa susulan masih terus terjadi,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, para siswa yang sebelumnya selalu khawatir saat terjadi gempa, kini merasa lebih tenang. Pasalnya, kini mereka telah mendapat bekal ilmu menyelamatkan diri jika terjadi gempa.
“Waktu ada gempa kemarin takut dan panik. Hari ini dapat materi simulasi gempa, sangat bermanfaat. Tadi dapat materi cara menyelamatkan diri dari gempa juga,” ungkap Alda Amelia, salah satu siswa.
Sementara itu, data dari BMKG Tuban, hingga saat ini gempa dengan kekuatan 3,3 hingga 3,5 magnitudo masih terjadi di wilayah timur laut Kabupaten Tuban. Untuk itu, warga diharapkan tetap berhati-hati dan waspada. (dzi/rok)
