TUBAN - Pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri, harga daging ayam kembali mengalami kenaikan. Kondisi tersebut salah satunya terpantau di Pasar Baru Jalan Gajah Mada Kabupaten Tuban, Senin (15/04/2024) pagi.
Terhitung sejak 2 hari terakhir, harga berbagai jenis daging ayam di pasar mengalami lonjakan signifikan. Daging ayam potong misalnya, semula berada pada kisaran harga Rp32.000 hingga Rp35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.40.000 per kilogram.
Sementara ayam keras atau broiler kini dijual Rp50.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya dijual kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Lalu daging ayam kampung naik dari kisaran harga Rp70.000 per ekor menjadi Rp80.000 per ekor.
Menurut para pedagang di pasar setempat, kenaikan harga ini dipicu tingginya konsumsi masyarakat, yang tidak sebanding dengan stok daging ayam di pasaran. Sebab menjelang hari raya kupatan banyak masyarakat menggelar tradisi hajatan.
“Sudah biasa mas, kalau mau kupatan (lebaran ketupat) pasti naik. Naiknya lumayan mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu, tergantung jenis ayamnya,” jelas Bu Sami, salah satu pedagang daging ayam.
Meski mahal, namun pembeli tetap ramai. Selain untuk hajatan, daging ayam menjadi menu favorit sebagai hidangan di hari raya ketupat.
“Naik dan mahal mas. Tapi tetap beli, karena ketupat itu kan paling enak dimakan dengan ayam,” ungkap Bu Tri Utomo, salah satu pembeli.
Kenaikan harga ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari raya ketupat Rabu 17 april 2024. Sementara harga diprediksi akan kembali normal pasca hari raya ketupat. (dzi/rok)
Terhitung sejak 2 hari terakhir, harga berbagai jenis daging ayam di pasar mengalami lonjakan signifikan. Daging ayam potong misalnya, semula berada pada kisaran harga Rp32.000 hingga Rp35.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp.40.000 per kilogram.
Sementara ayam keras atau broiler kini dijual Rp50.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya dijual kisaran Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram. Lalu daging ayam kampung naik dari kisaran harga Rp70.000 per ekor menjadi Rp80.000 per ekor.
Menurut para pedagang di pasar setempat, kenaikan harga ini dipicu tingginya konsumsi masyarakat, yang tidak sebanding dengan stok daging ayam di pasaran. Sebab menjelang hari raya kupatan banyak masyarakat menggelar tradisi hajatan.
“Sudah biasa mas, kalau mau kupatan (lebaran ketupat) pasti naik. Naiknya lumayan mulai dari 5 ribu sampai 15 ribu, tergantung jenis ayamnya,” jelas Bu Sami, salah satu pedagang daging ayam.
Meski mahal, namun pembeli tetap ramai. Selain untuk hajatan, daging ayam menjadi menu favorit sebagai hidangan di hari raya ketupat.
“Naik dan mahal mas. Tapi tetap beli, karena ketupat itu kan paling enak dimakan dengan ayam,” ungkap Bu Tri Utomo, salah satu pembeli.
Kenaikan harga ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga hari raya ketupat Rabu 17 april 2024. Sementara harga diprediksi akan kembali normal pasca hari raya ketupat. (dzi/rok)