JOMBANG - Anuh Handriningrum, perajut asal Desa Mojongapit, Kecamatan Jombang Kota, Kabupaten Jombang, mampu memproduksi karya tangan hingga menembus pasar internasional. Karya berupa aneka rajut kebutuhan sehari hari ini dikerjakan dengan memperdayakan ibu-ibu tetangganya.
Mulai dari tas, sepatu, boneka, gantungan kunci, hingga aneka karya berbahan benang rajut. Tangan dan mata perajut ini bekerja seirama hingga membentuk motif dan pola tertentu. Tangan terampil perempuan ini telah menghasilkan cuan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Perempuan berusia 55 tahun ini sudah menggeluti usaha rajut sejak masih kecil.
Perempuan ini mengaku menekuni usaha karena memang hobi. Sejak kecil dirinya suka merajut benang. Hingga kini,keahliannya telah menghasilkan ribuan karya yang sudah dikirim ke sejumlah negara, mulai dari Jepang, Belanda, Italia, Yaman hingga Turki.
“Rajutan ini biasa dijual mulai harga terendah lima ribu rupiah hingga jutaan rupiah,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (20/04/2024).
Di momen hari Kartini ini, dirinya berharap kerajinan merajut tidak hanya menjadi kegiatan kelompok perempuan lansia. “Saya bersedia memberikan les gratis untuk perempuan perempuan muda menekuni usaha yang juga bisa menjadi sumber mata pencaharian dengan tetap di rumah,” pungkasnya. (ful/rok)
Mulai dari tas, sepatu, boneka, gantungan kunci, hingga aneka karya berbahan benang rajut. Tangan dan mata perajut ini bekerja seirama hingga membentuk motif dan pola tertentu. Tangan terampil perempuan ini telah menghasilkan cuan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah tangganya. Perempuan berusia 55 tahun ini sudah menggeluti usaha rajut sejak masih kecil.
Perempuan ini mengaku menekuni usaha karena memang hobi. Sejak kecil dirinya suka merajut benang. Hingga kini,keahliannya telah menghasilkan ribuan karya yang sudah dikirim ke sejumlah negara, mulai dari Jepang, Belanda, Italia, Yaman hingga Turki.
“Rajutan ini biasa dijual mulai harga terendah lima ribu rupiah hingga jutaan rupiah,” jelasnya kepada JTV, Sabtu (20/04/2024).
Di momen hari Kartini ini, dirinya berharap kerajinan merajut tidak hanya menjadi kegiatan kelompok perempuan lansia. “Saya bersedia memberikan les gratis untuk perempuan perempuan muda menekuni usaha yang juga bisa menjadi sumber mata pencaharian dengan tetap di rumah,” pungkasnya. (ful/rok)