TUBAN - Menjelang lebaran, arus lalu lintas di Jalur Nasional Pantura Kabupaten Tuban terpantau cukup padat, Senin (08/04/2024). Antrian kendaraan mulai memadati sejumlah ruas jalan dari arah Surabaya maupun Semarang. Bahkan, beberapa kendaraan harus berjalan merayap.
Kondisi ini disebabkan aktivitas pasar tumpah yang terjadi di ruas Jalur Pantura, tepatnya di depan pasar tradisional Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Sejumlah kendaraan berat hanya bisa bergerak merayap dengan kecepatan maksimal 10 Km/ Jam. Bahkan sesekali laju kendaraan nyaris tak bergerak akibat hilir mudik pengunjung pasar tumpah.
Aktivitas bongkar muat dan kendaraan parkir di bahu jalan membuat arus lalu lintas menjadi semrawut. Keberadaan pasar tumpah sudah menjadi masalah klasik tiap musim mudik lebaran tiba. Kemacetan biasanya pada jam-jam sibuk, mulai pukul delapan pagi hingga pukul sebelas siang.
“Ada satu titik jalan yang rawan kemacetan, yaitu di pasar tambakboyo. Macetnya itu kalau jam pagi sampai siang hari,” jelas Kanit Kamsel Satlantas Polres Tuban, Ipda Garmani.
Lanjutnya, selain pasar tumpah, terdapat empat titik black spot atau titik rawan kecelakaan. Pertama di Jalan Raya Tuban-Bancar, tepatnya di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban. Kedua di jalan ring road tepatnya di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding.
“Ketiga ada di Jalan Jatirogo-Bojonegoro, tepatnya di Desa Sadang, Kecamatan Jatirogo. Dan Keempat ada di Jalan Jatirogo-Bojonegoro, tepatnya di Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan,” imbuh Ipda Garmani.
Dalam menghadapi arus mudik tahun ini, Satlantas Polres Tuban telah menyiagakan 224 personil, yang bertugas secara mobile menggunakan kendaraan roda dua, untuk mengurai kemacetan dan memastikan arus lalu lintas berjalan lancar. (dzi/rok)
Kondisi ini disebabkan aktivitas pasar tumpah yang terjadi di ruas Jalur Pantura, tepatnya di depan pasar tradisional Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Sejumlah kendaraan berat hanya bisa bergerak merayap dengan kecepatan maksimal 10 Km/ Jam. Bahkan sesekali laju kendaraan nyaris tak bergerak akibat hilir mudik pengunjung pasar tumpah.
Aktivitas bongkar muat dan kendaraan parkir di bahu jalan membuat arus lalu lintas menjadi semrawut. Keberadaan pasar tumpah sudah menjadi masalah klasik tiap musim mudik lebaran tiba. Kemacetan biasanya pada jam-jam sibuk, mulai pukul delapan pagi hingga pukul sebelas siang.
“Ada satu titik jalan yang rawan kemacetan, yaitu di pasar tambakboyo. Macetnya itu kalau jam pagi sampai siang hari,” jelas Kanit Kamsel Satlantas Polres Tuban, Ipda Garmani.
Lanjutnya, selain pasar tumpah, terdapat empat titik black spot atau titik rawan kecelakaan. Pertama di Jalan Raya Tuban-Bancar, tepatnya di Desa Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Tuban. Kedua di jalan ring road tepatnya di Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding.
“Ketiga ada di Jalan Jatirogo-Bojonegoro, tepatnya di Desa Sadang, Kecamatan Jatirogo. Dan Keempat ada di Jalan Jatirogo-Bojonegoro, tepatnya di Desa Parangbatu, Kecamatan Parengan,” imbuh Ipda Garmani.
Dalam menghadapi arus mudik tahun ini, Satlantas Polres Tuban telah menyiagakan 224 personil, yang bertugas secara mobile menggunakan kendaraan roda dua, untuk mengurai kemacetan dan memastikan arus lalu lintas berjalan lancar. (dzi/rok)