TUBAN - Perayaan Idul Adha masih sekitar satu bulan lagi. Namun, perburuan hewan kurban sudah mulai dilakukan lebih awal oleh sejumlah umat muslim.
Salah satunya seperti yang dilakukan pengurus Takmir Masjid Daarul Muttaqin, Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (22/05/2024). Tak hanya dilakukan di pasar sapi maupun pasar kambing, perburuan hewan kurban juga banyak dilakukan langsung ke kandang petani.
Panitia perayaan Idul Adha ini rela masuk ke pelosok-pelosok kampung untuk berburu hewan kurban berkualitas. Perburuan langsung ke kandang petani atau peternak rumahan ini dilakukan untuk mendapat sapi sehat dengan harga terjangkau.
Takmir Masjid Daarul Muttaqin, Rusmi Haryoko mengatakan, selain lebih murah, keuntungan membeli sapi kurban ke petani adalah mendapat fasilitas rawat dan inap. Jadi pembeli tidak perlu membawa pulang lalu merawatnya sendiri.
“Sesuai perjanjian, pemilik ternak bersedia merawat dan mengantar sapi hingga pada hari pelaksanaan kurban. Ini beli dua sapi. Harga satu ekor yang sapi jenis pegon Rp23.500.000,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, salah satu peternak sapi rumahan, Warsono mengungkapkan, untuk menjaga kesehatan, sapi juga rutin diberi jamu racikan tradisional, berupa campuran kunyit, temu ireng, jahe, gula merah dan asam jawa. Sementara makanan berupa rumput hijau dan bekatul yang dicari sendiri dari lingkungan sekitar.
“Ini untuk menjaga agar sapi benar-benar berkualitas dan sehat. Alhamdulillah setiap tahun sapi saya laku terjual untuk kurban,” ungkapnya.
Para petani atau peternak rumahan juga lebih suka transaksi langsung di kandang. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk membawa sapi ke pasar hewan. Selain itu uang muka dapat digunakan membeli sapi bibitan untuk menggantikan sapi yang terjual. (dzi/rok)
Salah satunya seperti yang dilakukan pengurus Takmir Masjid Daarul Muttaqin, Kelurahan Karang, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (22/05/2024). Tak hanya dilakukan di pasar sapi maupun pasar kambing, perburuan hewan kurban juga banyak dilakukan langsung ke kandang petani.
Panitia perayaan Idul Adha ini rela masuk ke pelosok-pelosok kampung untuk berburu hewan kurban berkualitas. Perburuan langsung ke kandang petani atau peternak rumahan ini dilakukan untuk mendapat sapi sehat dengan harga terjangkau.
Takmir Masjid Daarul Muttaqin, Rusmi Haryoko mengatakan, selain lebih murah, keuntungan membeli sapi kurban ke petani adalah mendapat fasilitas rawat dan inap. Jadi pembeli tidak perlu membawa pulang lalu merawatnya sendiri.
“Sesuai perjanjian, pemilik ternak bersedia merawat dan mengantar sapi hingga pada hari pelaksanaan kurban. Ini beli dua sapi. Harga satu ekor yang sapi jenis pegon Rp23.500.000,” jelasnya kepada JTV.
Sementara itu, salah satu peternak sapi rumahan, Warsono mengungkapkan, untuk menjaga kesehatan, sapi juga rutin diberi jamu racikan tradisional, berupa campuran kunyit, temu ireng, jahe, gula merah dan asam jawa. Sementara makanan berupa rumput hijau dan bekatul yang dicari sendiri dari lingkungan sekitar.
“Ini untuk menjaga agar sapi benar-benar berkualitas dan sehat. Alhamdulillah setiap tahun sapi saya laku terjual untuk kurban,” ungkapnya.
Para petani atau peternak rumahan juga lebih suka transaksi langsung di kandang. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya transportasi untuk membawa sapi ke pasar hewan. Selain itu uang muka dapat digunakan membeli sapi bibitan untuk menggantikan sapi yang terjual. (dzi/rok)