NGAWI - Jumlah Desa rawan mengalami krisis air bersih saat musim kemarau di Kabupaten Ngawi menurun. Jika tahun 2023 terpetakan ada sebanyak 34 Desa, saat ini tinggal 23 Desa di Tahun 2024.
Petugas BPBD Ngawi, Yudha Herlambang menjelaskan, 23 Desa yang rawan terdampak kekeringan ada di 8 wilayah Kecamatan. Meliputi Kecamatan Bringin, Kasreman, Pitu, Ngawi, Widodaren, Karanganyar, Kedunggalar, dan Mantingan.
“Dari jumlah tersebut terdapat 6 Desa yang masuk kategori zona merah, karena sumber air sangat sulit saat musim kemarau, karena memang berada di daerah perbukitan,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (23/05/2024).
Lanjut Yudha, berkurangnya jumlah Desa yang terdampak kekeringan seiring sudah adanya intervensi dari pemerintah daerah yakni dengan pembangunan sumur pompa atau pamsimas dan SPAM.
“Sesuai arahan bupati untuk daerah yang membutuhkan bantuan air bersih bisa mengajukan permohonan melalui pihak Pemerintahan Desa,” imbuhnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD Ngawi juga telah menyiapkan 3 unit truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
Selain itu juga bekerjasama dengan pihak terkait mulai PMI, relawan dan juga organisasi masyarakat dalam untuk ikut melakukan distribusi air bersih pada warga yang membutuhkan. (ito/rok)
Petugas BPBD Ngawi, Yudha Herlambang menjelaskan, 23 Desa yang rawan terdampak kekeringan ada di 8 wilayah Kecamatan. Meliputi Kecamatan Bringin, Kasreman, Pitu, Ngawi, Widodaren, Karanganyar, Kedunggalar, dan Mantingan.
“Dari jumlah tersebut terdapat 6 Desa yang masuk kategori zona merah, karena sumber air sangat sulit saat musim kemarau, karena memang berada di daerah perbukitan,” ungkapnya kepada JTV, Kamis (23/05/2024).
Lanjut Yudha, berkurangnya jumlah Desa yang terdampak kekeringan seiring sudah adanya intervensi dari pemerintah daerah yakni dengan pembangunan sumur pompa atau pamsimas dan SPAM.
“Sesuai arahan bupati untuk daerah yang membutuhkan bantuan air bersih bisa mengajukan permohonan melalui pihak Pemerintahan Desa,” imbuhnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan air bersih, BPBD Ngawi juga telah menyiapkan 3 unit truk tangki dengan kapasitas 5.000 liter.
Selain itu juga bekerjasama dengan pihak terkait mulai PMI, relawan dan juga organisasi masyarakat dalam untuk ikut melakukan distribusi air bersih pada warga yang membutuhkan. (ito/rok)