TUBAN - Harga telur di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Tuban terus mengalami kenaikan. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Baru Jalan Gajah Mada, Kabupaten Tuban, Selasa (07/05/2024) pagi.
Harga telur normalnya kisaran Rp25.000 per kilogram, naik secara bertahap hingga menembus harga Rp29.000 per kilogram. Diduga, kenaikan ini terjadi akibat banyaknya permintaan untuk hajatan menjelang keberangkatan haji. Sementara stok telur di pasaran terbatas.
Menurut para pedagang, kenaikan harga telur ini terjadi secara bertahap sejak Hari Raya Idul Fitri lalu. Namun, sejak empat hari terakhir, terjadi kenaikan cukup signifikan hingga menembus harga Rp29.000 per kilogram.
Meski naik, penjualan telur di pasaran terpantau masih stabil. Dalam sehari, para pedagang masih mampu menjual telur eceran antara 5 sampai 6 kilogram.
“Naik itu sejak lebaran lalu mas. Tapi sekarang naik lagi jadi Rp29.000 per kilo. Tapi penjualan masih stabil,” jelas Bu Nyoto, salah satu pedagang telur.
Selain karena banyaknya permintaan untuk syukuran pemberangkatan haji, permintaan untuk syukuran nikahan juga cukup tinggi. Kondisi ini membuat harga telur di pasaran terus mengalami kenaikan.
“Kemungkinan naiknya karena banyaknya permintaan untuk syukuran haji dan pernikahan mas, sedangkan stok telurnya terbatas,” tegas Bu Sayem, pedagang telur lain.
Belum diketahui secara pasti hingga kapan kenaikan harga telur ini akan terus terjadi. Para pedagang berharap, harga telur tetap stabil, sehingga para pembeli tidak mengeluh. (dzi/rok)
Harga telur normalnya kisaran Rp25.000 per kilogram, naik secara bertahap hingga menembus harga Rp29.000 per kilogram. Diduga, kenaikan ini terjadi akibat banyaknya permintaan untuk hajatan menjelang keberangkatan haji. Sementara stok telur di pasaran terbatas.
Menurut para pedagang, kenaikan harga telur ini terjadi secara bertahap sejak Hari Raya Idul Fitri lalu. Namun, sejak empat hari terakhir, terjadi kenaikan cukup signifikan hingga menembus harga Rp29.000 per kilogram.
Meski naik, penjualan telur di pasaran terpantau masih stabil. Dalam sehari, para pedagang masih mampu menjual telur eceran antara 5 sampai 6 kilogram.
“Naik itu sejak lebaran lalu mas. Tapi sekarang naik lagi jadi Rp29.000 per kilo. Tapi penjualan masih stabil,” jelas Bu Nyoto, salah satu pedagang telur.
Selain karena banyaknya permintaan untuk syukuran pemberangkatan haji, permintaan untuk syukuran nikahan juga cukup tinggi. Kondisi ini membuat harga telur di pasaran terus mengalami kenaikan.
“Kemungkinan naiknya karena banyaknya permintaan untuk syukuran haji dan pernikahan mas, sedangkan stok telurnya terbatas,” tegas Bu Sayem, pedagang telur lain.
Belum diketahui secara pasti hingga kapan kenaikan harga telur ini akan terus terjadi. Para pedagang berharap, harga telur tetap stabil, sehingga para pembeli tidak mengeluh. (dzi/rok)