BOJONEGORO - Musim kemarau diprediksi akan mulai terjadi pada akhir bulan Mei 2024 ini. Berdasarkan pantauan BMKG Iklim Jawa Timur, sebanyak 64,9 persen wilayah Jawa Timur akan segera memasuki awal musim kemarau pada bulan Mei ini.
Perbandingan prakiraan awal musim kemarau di tahun 2024, yaitu 58,1 wilayah di Jawa Timur mundur dari normalnya. Sedangkan puncak musim kemarau, diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2024.
Di Kabupaten Bojonegoro sendiri, awal kemarau terjadi bulan Mei dasarian 1. Beberapa wilayah kecuali Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu dan Kecamatan Temayang, sudah terjadi pada April dasarian 3.
Saat musim kemarau tiba, di Kabupaten Bojonegoro sering terjadi fenomena kekeringan di beberapa wilayah. Berdasarkan data dari BPBD Bojonegoro, pada tahun 2023 lalu kekeringan melanda sebanyak 68 Desa di 19 Kecamatan. Selain kekeringan, kebakaran menjadi salah satu hal perlu diwaspadai saat musim kemarau.
Terkait hal ini, Penjabat (PJ) Bupati Bojonegoro Adriyanto menghimbau saat musim kemarau tiba warga diimbau untuk bijak dalam menggunakan air. Selain itu, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pembakaran secara sembarangan, serta menghindari aktivitas membuka lahan baru dengan cara dibakar.
“Ini untuk mencegah terjadinya kebakaran, baik rumah maupun lahan yang mengakibatkan kerugian materil, maupun dapat menyebabkan adanya korban jiwa,” tegasnya kepada JTV, Jumat (24/05/2024).
Perlu diketahui, pada tahun 2023 insiden kebakaran di Kabupaten Bojonegoro meningkat drastis. Dimana kebakaran didominasi berupa kebakaran lahan, maupun kebak
Perbandingan prakiraan awal musim kemarau di tahun 2024, yaitu 58,1 wilayah di Jawa Timur mundur dari normalnya. Sedangkan puncak musim kemarau, diperkirakan akan terjadi pada bulan Agustus 2024.
Di Kabupaten Bojonegoro sendiri, awal kemarau terjadi bulan Mei dasarian 1. Beberapa wilayah kecuali Kecamatan Bubulan, Gondang, Kedungadem, Sugihwaras, Sukosewu dan Kecamatan Temayang, sudah terjadi pada April dasarian 3.
Saat musim kemarau tiba, di Kabupaten Bojonegoro sering terjadi fenomena kekeringan di beberapa wilayah. Berdasarkan data dari BPBD Bojonegoro, pada tahun 2023 lalu kekeringan melanda sebanyak 68 Desa di 19 Kecamatan. Selain kekeringan, kebakaran menjadi salah satu hal perlu diwaspadai saat musim kemarau.
Terkait hal ini, Penjabat (PJ) Bupati Bojonegoro Adriyanto menghimbau saat musim kemarau tiba warga diimbau untuk bijak dalam menggunakan air. Selain itu, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pembakaran secara sembarangan, serta menghindari aktivitas membuka lahan baru dengan cara dibakar.
“Ini untuk mencegah terjadinya kebakaran, baik rumah maupun lahan yang mengakibatkan kerugian materil, maupun dapat menyebabkan adanya korban jiwa,” tegasnya kepada JTV, Jumat (24/05/2024).
Perlu diketahui, pada tahun 2023 insiden kebakaran di Kabupaten Bojonegoro meningkat drastis. Dimana kebakaran didominasi berupa kebakaran lahan, maupun kebak
