TUBAN - Faza Alfan Sunri, seorang pelajar berusia 13 tahun, asal Dusun Winong, Desa Margomulyo, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, dilaporkan tenggelam di sebuah embung desa setempat, Kamis (02/05/2024) sore.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah warga yang mendapat kabar tersebut langsung berusaha mencari keberadaan siswa kelas satu sekolah menengah pertama tersebut, dengan cara menyelami titik lokasi korban tenggelam.
Wakapolsek Kerek, Ipda Siswanto mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban bermain di sekitaran embung bersama 4 temannya. Kemudian korban yang belum mahir berenang langsung meloncat ke dalam embung dan tenggelam.
Melihat korban tak muncul ke permukaan, keempat temannya langsung melapor ke keluarga korban dan meminta pertolongan warga sekitar. Selang dua jam kemudian, warga berhasil menemukan tubuh korban dalam kondisi tak bernyawa.
“Korban yang belum mahir berenang tersebut nekat masuk ke embung sedalam 3 meter, setelah celananya diberi styrofoam. Namun, korban yang mengira akan mengambang karena pengaruh styrofoam, justru tenggelam ke dasar embung,” ungkapnya.
Setelah dipastikan oleh tim medis dari puskesmas setempat tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan pada tubuh korban, jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans.
Keluarga korban yang menerima kejadian ini sebagai musibah, langsung membawa jasad korban ke rumah duka untuk segera dimakamkan. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah warga yang mendapat kabar tersebut langsung berusaha mencari keberadaan siswa kelas satu sekolah menengah pertama tersebut, dengan cara menyelami titik lokasi korban tenggelam.
Wakapolsek Kerek, Ipda Siswanto mengatakan, peristiwa ini bermula saat korban bermain di sekitaran embung bersama 4 temannya. Kemudian korban yang belum mahir berenang langsung meloncat ke dalam embung dan tenggelam.
Melihat korban tak muncul ke permukaan, keempat temannya langsung melapor ke keluarga korban dan meminta pertolongan warga sekitar. Selang dua jam kemudian, warga berhasil menemukan tubuh korban dalam kondisi tak bernyawa.
“Korban yang belum mahir berenang tersebut nekat masuk ke embung sedalam 3 meter, setelah celananya diberi styrofoam. Namun, korban yang mengira akan mengambang karena pengaruh styrofoam, justru tenggelam ke dasar embung,” ungkapnya.
Setelah dipastikan oleh tim medis dari puskesmas setempat tidak ada tanda-tanda kekerasan ataupun penganiayaan pada tubuh korban, jenazah korban langsung dievakuasi menggunakan ambulans.
Keluarga korban yang menerima kejadian ini sebagai musibah, langsung membawa jasad korban ke rumah duka untuk segera dimakamkan. (dzi/rok)