NGAWI - Komoditas tanaman tembakau membawa keuntungan sendiri bagi petani saat memasuki musim kemarau, karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi. Kondisi ini membuat Pemkab Ngawi melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) setempat menargetkan peningkatan luasan tanam tembakau dari sebelumnya 1.400 hektar menjadi 2.000 hektar.
Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi, Hendro Budi Suryawan menjelaskan, peningkatan luas tanam tembakau di dukung dengan cuaca atau musim kemarau yang cukup tahun ini. Selain itu, banyak petani yang tertarik menanam tembakau karena nilai ekonominya cukup tinggi yakni mencapai Rp.40.000 hingga Rp.50.000 per kilogram pada tahun 2023 kemarin.
“Saat ini para petani yang berada di wilayah perbukitan seperti Kecamatan Ngrambe dan Kendal juga telah memulai masa tanam tembakau. Sementara untuk petani di daerah dataran rendah menunggu pasca panen padi pada musim tanam kedua ini,” jelasnya kepada JTV, Rabu (22/05/2024).
Hendro memperkirakan, musim tanam tembakau terjadi pada akhir bulan Juni depan hingga awal Juli. Sejumlah bantuan juga diberikan melalui kelompok tani tembakau mulai dari bibit sebanyak 2,5 juta batang dan obat pestisida serta pupuk.
“Sejauh ini pasar tembakau ngawi cukup bagus, melalui Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Ngawi telah bekerjasama dengan sejumlah produsen atau pabrik rokok baik lokal maupun regional bahkan beberapa di wilayah Jawa Tengah,” imbuhnya.
“Selama tahun 2023 kemarin potensi panen tembakau ngawi mencapai 2.500 hingga 3.000 ton,” pungkas Hendro menegaskan. (ito/rok)
Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi, Hendro Budi Suryawan menjelaskan, peningkatan luas tanam tembakau di dukung dengan cuaca atau musim kemarau yang cukup tahun ini. Selain itu, banyak petani yang tertarik menanam tembakau karena nilai ekonominya cukup tinggi yakni mencapai Rp.40.000 hingga Rp.50.000 per kilogram pada tahun 2023 kemarin.
“Saat ini para petani yang berada di wilayah perbukitan seperti Kecamatan Ngrambe dan Kendal juga telah memulai masa tanam tembakau. Sementara untuk petani di daerah dataran rendah menunggu pasca panen padi pada musim tanam kedua ini,” jelasnya kepada JTV, Rabu (22/05/2024).
Hendro memperkirakan, musim tanam tembakau terjadi pada akhir bulan Juni depan hingga awal Juli. Sejumlah bantuan juga diberikan melalui kelompok tani tembakau mulai dari bibit sebanyak 2,5 juta batang dan obat pestisida serta pupuk.
“Sejauh ini pasar tembakau ngawi cukup bagus, melalui Asosiasi Petani Tembakau Indonesia Ngawi telah bekerjasama dengan sejumlah produsen atau pabrik rokok baik lokal maupun regional bahkan beberapa di wilayah Jawa Tengah,” imbuhnya.
“Selama tahun 2023 kemarin potensi panen tembakau ngawi mencapai 2.500 hingga 3.000 ton,” pungkas Hendro menegaskan. (ito/rok)
