TUBAN - Di sela-sela kesibukannya melayani dan mengayomi masyarakat, Pelda Sunardi, Babinsa Desa Mentoso, Koramil Jenu, Kabupaten Tuban, masih menyempatkan waktu untuk berwira usaha memproduksi arang dari batok kelapa.
Hampir setiap hari, baik sebelum maupun sepulang bekerja, pria 53 tahun selalu datang mengecek produksi arangnya. Dibantu sang istri Ismawati, Pelda Sunardi, secara otodidak membuat arang dari batok kelapa.
Setelah berkali-kali gagal, akhirnya dirinya berhasil membuat arang batok kelapa yang bagus. Hasil pembakaran batok arang ini sudah ditekuninya selama empat tahun terakhir.
Kini dirinya tidak sendiri mengurus produksi arang batok. Anggota TNI ini memberdayakan empat orang warga sekitar. Selain sebagai pendapatan tambahan yang halal, usaha ini dilakoninya untuk mempersiapkan masa pensiun.
“Latar belakang usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kedua untuk persiapan masa pensiun bulan 12 ini. Ini saya lakukan di sela tugas saya,” jelasnya saat ditemui JTV, Sabtu (18/05/2024).
Dalam sekali produksi Pelda Sunardi mampu menghasilkan 4 hingga 5 kuintal arang. Biasanya produksi dilakukan selama dua hari.
“Usaha ini sudah 4 tahun berjalan. Sekali bakar batok bisa 4 sampai 5 kwintal,” imbuhnya.
Arang batok kelapa ini biasanya dijual ke beberapa pasar tradisional di wilayah Tuban, Lamongan hingga Gresik. Setiap satu kilo arang batok kelapa dijual seharga Rp10.000.
Menjelang Hari Raya Idul Adha pesanan arang meningkat. Banyaknya umat muslim yang ingin membakar daging kurban menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. (dzi/rok)
Hampir setiap hari, baik sebelum maupun sepulang bekerja, pria 53 tahun selalu datang mengecek produksi arangnya. Dibantu sang istri Ismawati, Pelda Sunardi, secara otodidak membuat arang dari batok kelapa.
Setelah berkali-kali gagal, akhirnya dirinya berhasil membuat arang batok kelapa yang bagus. Hasil pembakaran batok arang ini sudah ditekuninya selama empat tahun terakhir.
Kini dirinya tidak sendiri mengurus produksi arang batok. Anggota TNI ini memberdayakan empat orang warga sekitar. Selain sebagai pendapatan tambahan yang halal, usaha ini dilakoninya untuk mempersiapkan masa pensiun.
“Latar belakang usaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kedua untuk persiapan masa pensiun bulan 12 ini. Ini saya lakukan di sela tugas saya,” jelasnya saat ditemui JTV, Sabtu (18/05/2024).
Dalam sekali produksi Pelda Sunardi mampu menghasilkan 4 hingga 5 kuintal arang. Biasanya produksi dilakukan selama dua hari.
“Usaha ini sudah 4 tahun berjalan. Sekali bakar batok bisa 4 sampai 5 kwintal,” imbuhnya.
Arang batok kelapa ini biasanya dijual ke beberapa pasar tradisional di wilayah Tuban, Lamongan hingga Gresik. Setiap satu kilo arang batok kelapa dijual seharga Rp10.000.
Menjelang Hari Raya Idul Adha pesanan arang meningkat. Banyaknya umat muslim yang ingin membakar daging kurban menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. (dzi/rok)