TUBAN - Masa panen bawang merah tak disambut gembira oleh para petani tradisional di Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Rabu (29/05/2024) pagi. Tanaman bawang yang mereka rawat berbulan-bulan tiba-tiba mengering diserang hama ulat.
Akibatnya bawang yang dihasilkan tak mampu berbuah secara maksimal. Para petani terpaksa melakukan panen lebih awal dari yang dijadwalkan. Jika tidak, maka seluruh tanaman bawang akan mengering dan mati.
Kondisi ini membuat hasil panen merosot drastis. Jika biasanya sepetak lahan dengan luas 600 meter persegi ini mampu menghasilkan hingga 3 ton bawang merah segar, kini diperkirakan hasil panen tak mampu mencapai 1 ton.
Menurut Samsul, petani bawang setempat, kerugian yang dialami mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, hasil penjualan bawang tak mampu mencapai 30 juta rupiah, sementara modal yang dikeluarkan untuk merawat tanaman bawang telah mencapai 100 juta rupiah.
“Panen bawangnya termasuk gagal panen. Kalau pas bagus harusnya dapat 3 ton. Sekarang 1 ton gak sampek. Rusak karena terserang hama ulat. Rugi puluhan juta mas,” jelasnya kepada JTV.
Berbagai upaya seperti memberi obat pembunuh hama sebenarnya telah dilakukan petani. Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil yang memuaskan.
Sementara kualitas hasil panen yang rendah mempengaruhi harga. Di tingkat petani, kini harga bawang merah mencapai Rp35.000 per kilogram. (dzi/rok)
Akibatnya bawang yang dihasilkan tak mampu berbuah secara maksimal. Para petani terpaksa melakukan panen lebih awal dari yang dijadwalkan. Jika tidak, maka seluruh tanaman bawang akan mengering dan mati.
Kondisi ini membuat hasil panen merosot drastis. Jika biasanya sepetak lahan dengan luas 600 meter persegi ini mampu menghasilkan hingga 3 ton bawang merah segar, kini diperkirakan hasil panen tak mampu mencapai 1 ton.
Menurut Samsul, petani bawang setempat, kerugian yang dialami mencapai puluhan juta rupiah. Sebab, hasil penjualan bawang tak mampu mencapai 30 juta rupiah, sementara modal yang dikeluarkan untuk merawat tanaman bawang telah mencapai 100 juta rupiah.
“Panen bawangnya termasuk gagal panen. Kalau pas bagus harusnya dapat 3 ton. Sekarang 1 ton gak sampek. Rusak karena terserang hama ulat. Rugi puluhan juta mas,” jelasnya kepada JTV.
Berbagai upaya seperti memberi obat pembunuh hama sebenarnya telah dilakukan petani. Namun usaha tersebut tak membuahkan hasil yang memuaskan.
Sementara kualitas hasil panen yang rendah mempengaruhi harga. Di tingkat petani, kini harga bawang merah mencapai Rp35.000 per kilogram. (dzi/rok)