BOJONEGORO - Dewan Koperasi Indonesia Daerah Bojonegoro, bersama Badan Pangan Nasional serta Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, bersinergi menggelar gerakan pangan murah di Jalan Mas Tumapel Depan Pendopo Pemkab setempat, Jumat (31/05/2024) pagi.
Kegiatan ini turut serta menggandeng Bulog Bojonegoro, serta sejumlah swalayan serta UMKM di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, terutama meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang relatif terjangkau.
Pantauan JTV di lokasi, gerakan pangan murah menyediakan sejumlah bahan pokok, mulai dari telur dijual Rp25.000 per kilogramnya, kemudian gula Rp17.000 per kilogram, minyak goreng Rp14.000 per liter, serta beras dijual Rp11.200 per kilogramnya.
Tak hanya itu, juga tersedia daging sapi yang dijual dengan harga Rp. 97.900 per kilogram, kemudian daging ayam Rp29.000 per kilogramnya, serta sejumlah produk makanan dan minuman dari para pelaku UMKM di Bojonegoro.
Gerakan pangan murah ini disambut antusias oleh masyarakat. Bahkan mereka rela datang sejak pagi, demi bisa mendapatkan bahan pokok yang sangat mereka butuhkan.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Bojonegoro, Sriyadi Purnomo mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada sejumlah pihak yang telah berkolaborasi serta bersinergi dalam mendukung gerakan pangan murah ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Disisi lain juga bisa memberikan manfaat secara langsung baik kepada masyarakat, ataupun para pelaku UMKM dalam meningkatkan perekonomian,” tegasnya kepada JTV.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto mengaku pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat. Tak hanya itu, dalam rangka menekan inflasi, pemkab bojonegoro telah mendirikan toko tekan inflasi bojonegoro atau tokenbro.
“Tokenbro ini menjual sejumlah bahan pokok dengan harga yang sangat murah serta di bawah harga pasaran,” tandasnya. (edo/rok)
Kegiatan ini turut serta menggandeng Bulog Bojonegoro, serta sejumlah swalayan serta UMKM di Kabupaten Bojonegoro. Kegiatan ini bertujuan untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan, terutama meringankan beban masyarakat untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang relatif terjangkau.
Pantauan JTV di lokasi, gerakan pangan murah menyediakan sejumlah bahan pokok, mulai dari telur dijual Rp25.000 per kilogramnya, kemudian gula Rp17.000 per kilogram, minyak goreng Rp14.000 per liter, serta beras dijual Rp11.200 per kilogramnya.
Tak hanya itu, juga tersedia daging sapi yang dijual dengan harga Rp. 97.900 per kilogram, kemudian daging ayam Rp29.000 per kilogramnya, serta sejumlah produk makanan dan minuman dari para pelaku UMKM di Bojonegoro.
Gerakan pangan murah ini disambut antusias oleh masyarakat. Bahkan mereka rela datang sejak pagi, demi bisa mendapatkan bahan pokok yang sangat mereka butuhkan.
Ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah Bojonegoro, Sriyadi Purnomo mengatakan, pihaknya mengucapkan terimakasih kepada sejumlah pihak yang telah berkolaborasi serta bersinergi dalam mendukung gerakan pangan murah ini.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama untuk memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau. Disisi lain juga bisa memberikan manfaat secara langsung baik kepada masyarakat, ataupun para pelaku UMKM dalam meningkatkan perekonomian,” tegasnya kepada JTV.
Sementara itu, Penjabat Bupati Bojonegoro Adriyanto mengaku pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan ini karena sangat membantu masyarakat. Tak hanya itu, dalam rangka menekan inflasi, pemkab bojonegoro telah mendirikan toko tekan inflasi bojonegoro atau tokenbro.
“Tokenbro ini menjual sejumlah bahan pokok dengan harga yang sangat murah serta di bawah harga pasaran,” tandasnya. (edo/rok)