TUBAN - Pemandangan berbeda terlihat di tepi Sendang Bektiharjo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Rabu (01/05/2024) pagi. Ratusan warga beramai-ramai menggelar tradisi sedekah bumi sebagai wujud syukur atas limpahan air dari sendang setempat.
Tradisi dimulai dengan saling bertukar makanan antar warga. Selanjutnya para warga juga menyajikan makanan khusus untuk kera penunggu sendang, serta melempar nasi berkat untuk disantap ikan yang berada di dalam kolam.
Tradisi memberi makan hewan liar penghuni sendang ini digelar warga dari lima desa. Diantaranya Desa Bektiharjo, Prunggahan Kulon, Prunggahan Wetan, Semanding, dan Tegalagung.
Menurut warga, sedekah bumi ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang digelar setiap tahun, tepatnya pada rabu pon. “Kami bawa makanan untuk kami makan bersama, juga untuk diberikan kepada kera dan ikan yang ada di sendang sini,” jelas Lisa, warga setempat kepada JTV.
Sementara itu, juru kunci sendang bektiharjo, Hartono, mengatakan, sedekah bumi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan air yang sehari-hari mereka gunakan. Tak hanya untuk mengairi areal persawahan, air sendang widodaren juga digunakan minum dan memasak oleh ribuan warga di sepanjang aliran sungai.
“Ini sebagai bentuk rasa syukur karena sudah dapat air dari sendang bektiharjo. Airnya untuk orang banyak. Dari Desa Tegalagung sampai Gedongombo. Selain memberi makan ikan dan kera tradisi ini juga memberi bunga dan setiap orang pasti bawa bunga karena sudah adat,” paparnya.
Selain dimanfaatkan oleh ribuan warga, aliran air dari sendang setempat juga disedot oleh PDAM untuk disalurkan ke rumah-rumah kawasan perkotaan. Warga berharap ada kepedulian PDAM dan pemerintah daerah agar tetap menjaga kelestarian sumber air. (dzi/rok)
Tradisi dimulai dengan saling bertukar makanan antar warga. Selanjutnya para warga juga menyajikan makanan khusus untuk kera penunggu sendang, serta melempar nasi berkat untuk disantap ikan yang berada di dalam kolam.
Tradisi memberi makan hewan liar penghuni sendang ini digelar warga dari lima desa. Diantaranya Desa Bektiharjo, Prunggahan Kulon, Prunggahan Wetan, Semanding, dan Tegalagung.
Menurut warga, sedekah bumi ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang digelar setiap tahun, tepatnya pada rabu pon. “Kami bawa makanan untuk kami makan bersama, juga untuk diberikan kepada kera dan ikan yang ada di sendang sini,” jelas Lisa, warga setempat kepada JTV.
Sementara itu, juru kunci sendang bektiharjo, Hartono, mengatakan, sedekah bumi ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur masyarakat kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan air yang sehari-hari mereka gunakan. Tak hanya untuk mengairi areal persawahan, air sendang widodaren juga digunakan minum dan memasak oleh ribuan warga di sepanjang aliran sungai.
“Ini sebagai bentuk rasa syukur karena sudah dapat air dari sendang bektiharjo. Airnya untuk orang banyak. Dari Desa Tegalagung sampai Gedongombo. Selain memberi makan ikan dan kera tradisi ini juga memberi bunga dan setiap orang pasti bawa bunga karena sudah adat,” paparnya.
Selain dimanfaatkan oleh ribuan warga, aliran air dari sendang setempat juga disedot oleh PDAM untuk disalurkan ke rumah-rumah kawasan perkotaan. Warga berharap ada kepedulian PDAM dan pemerintah daerah agar tetap menjaga kelestarian sumber air. (dzi/rok)
