LAMONGAN - Toko bangunan milik anggota polisi yang ada di Jalan Raya Sugio, tepatnya di Desa Kebet, Kecamatan Lamongan Kota, Kabupaten Lamongan, dibobol maling, Sabtu (25/05/2024). Petugas kepolisian yang mendapati laporan langsung datang ke lokasi kejadian.
Kasus pencurian ini baru diketahui pada sekira pukul 06.30 WIB oleh salah satu karyawan bernama Wahyu Firmansah. Saat itu, karyawan tersebut telah mendapati toko dalam keadaan acak-acakan. Wahyu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Saya masuk itu kondisinya sudah acak-acakan, terus saya masu ke ruangan, ternyata CCTVnya juga diambil,” ungkapnya kepada JTV di lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan dan olah tkp yang dilakukan pihak kepolisian, petugas mendapati gembok pagar depan dan tengah hilang, ruang kantor berantakan, kabel CCTV sudah terputus dan DVR CCTV hilang.
“Selain itu 2 dos paku gypsum, barang-barang yang ada di dalam etalase seperti gerinda tangan, bor listrik dan alat amplas, dibawa kabur pencuri,” imbuh Wahyu.
Akibat pencurian ini, kerugian ditaksir mencapai 10 juta rupiah. Diduga, pelaku masuk ke dalam toko besi dan bangunan ini melalui pagar depan dengan cara merusak gembok pagar depan dan gerbang tengah. Setelah terbuka pelaku dapat dengan mudah masuk ke dalam kantor dan mengambil barang-barang.
Hingga kini, petugas kepolisian masih melakukan pendalaman. Diduga, sebelum menjalankan aksinya, pelaku terlebih dahulu memetakan lokasi, sehingga langsung mengeksekusi CCTV yang ada di sejumlah titik lokasi kejadian. (fli/rok)
Kasus pencurian ini baru diketahui pada sekira pukul 06.30 WIB oleh salah satu karyawan bernama Wahyu Firmansah. Saat itu, karyawan tersebut telah mendapati toko dalam keadaan acak-acakan. Wahyu kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
“Saya masuk itu kondisinya sudah acak-acakan, terus saya masu ke ruangan, ternyata CCTVnya juga diambil,” ungkapnya kepada JTV di lokasi kejadian.
Dari hasil pemeriksaan dan olah tkp yang dilakukan pihak kepolisian, petugas mendapati gembok pagar depan dan tengah hilang, ruang kantor berantakan, kabel CCTV sudah terputus dan DVR CCTV hilang.
“Selain itu 2 dos paku gypsum, barang-barang yang ada di dalam etalase seperti gerinda tangan, bor listrik dan alat amplas, dibawa kabur pencuri,” imbuh Wahyu.
Akibat pencurian ini, kerugian ditaksir mencapai 10 juta rupiah. Diduga, pelaku masuk ke dalam toko besi dan bangunan ini melalui pagar depan dengan cara merusak gembok pagar depan dan gerbang tengah. Setelah terbuka pelaku dapat dengan mudah masuk ke dalam kantor dan mengambil barang-barang.
Hingga kini, petugas kepolisian masih melakukan pendalaman. Diduga, sebelum menjalankan aksinya, pelaku terlebih dahulu memetakan lokasi, sehingga langsung mengeksekusi CCTV yang ada di sejumlah titik lokasi kejadian. (fli/rok)