TUBAN - Petugas dari pemadam kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban, mengevakuasi tiga ular dari tiga tempat berbeda di kawasan setempat, pada Selasa (14/05/2024) pagi.
Laporan pertama datang dari Rinawati, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang melaporkan adanya ular piton sepanjang satu setengah meter bergelantungan di atap warung makan miliknya.
Hal itu pertama kali diketahui oleh salah satu pembeli yang sedang makan. Akibatnya pembeli lari berhamburan sementara rinawati, pemilik warung bersembunyi di dapur dan tak berani keluar.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke petugas Satpol PP dan Damkar setempat. Petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Hari ini kita dapat laporan 3 ular. Pertama di Kecamatan Rengel, Kerek, dan Jenu,” ungkap Waris, Anggota Satpol PP dan Damkar Tuban kepada JTV.
Laporan kedua datang dari Kunandar Priyo Susilo, warga Desa Padasan, Kecamatan Kerek, tentang munculnya ular piton sepanjang dua setengah meter bergelantungan di atap rumahnya. Proses evakuasi berlangsung dramatis, tingginya lokasi ular membuat petugas harus memanjat ke atap rumah.
“Proses penangkapan yang di Kerek itu tempatnya terlalu tinggi sehingga harus memanjat rumah. Memang agak kesulitan karena ularnya melilit di rangka atap rumah. Evakuasi sekitar setengah jam,” imbuh Waris.
Sementara itu di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel juga datang laporan kemunculan ular piton sepanjang satu setengah meter yang sedang memangsa ayam ternak di dalam kandang.
“Yang diatas warung itu yang pertama kali lihat itu pembeli, sehingga berhamburan keluar. Lalu menghubungi Damkar Tuban,” jelas Waris.
Belum diketahui secara pasti penyebab maraknya kemunculan binatang melata ini di pemukiman warga. Diduga minimnya hutan membuat ular kehilangan habitatnya sehingga masuk ke pekarangan warga. (dzi/rok)
Laporan pertama datang dari Rinawati, warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang melaporkan adanya ular piton sepanjang satu setengah meter bergelantungan di atap warung makan miliknya.
Hal itu pertama kali diketahui oleh salah satu pembeli yang sedang makan. Akibatnya pembeli lari berhamburan sementara rinawati, pemilik warung bersembunyi di dapur dan tak berani keluar.
Kejadian ini langsung dilaporkan ke petugas Satpol PP dan Damkar setempat. Petugas langsung mendatangi lokasi untuk melakukan evakuasi.
“Hari ini kita dapat laporan 3 ular. Pertama di Kecamatan Rengel, Kerek, dan Jenu,” ungkap Waris, Anggota Satpol PP dan Damkar Tuban kepada JTV.
Laporan kedua datang dari Kunandar Priyo Susilo, warga Desa Padasan, Kecamatan Kerek, tentang munculnya ular piton sepanjang dua setengah meter bergelantungan di atap rumahnya. Proses evakuasi berlangsung dramatis, tingginya lokasi ular membuat petugas harus memanjat ke atap rumah.
“Proses penangkapan yang di Kerek itu tempatnya terlalu tinggi sehingga harus memanjat rumah. Memang agak kesulitan karena ularnya melilit di rangka atap rumah. Evakuasi sekitar setengah jam,” imbuh Waris.
Sementara itu di Desa Pekuwon, Kecamatan Rengel juga datang laporan kemunculan ular piton sepanjang satu setengah meter yang sedang memangsa ayam ternak di dalam kandang.
“Yang diatas warung itu yang pertama kali lihat itu pembeli, sehingga berhamburan keluar. Lalu menghubungi Damkar Tuban,” jelas Waris.
Belum diketahui secara pasti penyebab maraknya kemunculan binatang melata ini di pemukiman warga. Diduga minimnya hutan membuat ular kehilangan habitatnya sehingga masuk ke pekarangan warga. (dzi/rok)