Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 25 Juni 2024, 16:26 WIB
Last Updated 2024-06-25T09:26:51Z
NgawiPojok PituViewerViral

Diduga Jadi Korban Perundungan, Pelajar SMA Asal Ngawi Meninggal


NGAWI - Beberapa hari terakhir, postingan akun tiktok @albertha24 ramai dibanjiri komentar netizen. Dalam postingan, pemilik akun tersebut mempertanyakan penyebab kematian "GP" (16) tahun, warga Dusun Alas Pecah, Desa Geneng, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, pada 12 juni 2024 lalu.

Diketahui "GP" tercatat sebagai siswi dari salah satu SMA Negeri di Kota Madiun.

Ayah korban GP, Bagus Handono mengatakan, kejadian bermula saat Ia mendapat laporan dari pihak sekolah jika putrinya sakit dan dilarikan ke Rumah Sakit Sogaten Kota Madiun pada tanggal 9 Juni 2024. Selanjutnya, karena diagnosa awal hanya demam maka korban dibawa pulang.

“Terus saat dirumah, kondisi anak saya semakin melemah dan akhirnya saya bawa ke IGD Rumah Sakit Geneng Ngawi tanggal 10 Juni 2024. Di rumah sakit itu, anak saya didiagnosa terkena infeksi,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (25/06/2024).

Karena fasilitas kurang lengkap, maka ia memindahkan perawatan ke RS Widodo Ngawi pada tanggal 11 Juni 2024. Bahkan kondisinya semakin melemah dan tak sadarkan diri hingga koma dan dimasukkan ke ruang ICU.

“Hasil diagnosa di RS Widodo dinyatakan jika ada penumpukan cairan di paru-paru,” imbuh Bagus.

Ia bahkan mencoba akan merujuk ke Rumah Sakit Solo, namun kondisi tempatnya penuh. Karena melihat kondisi pasien yang masih lemah di ruang ICU, maka pihak rumah sakit tidak berani melepaskan hingga dipastikan mendapat tempat di Rumah Sakit Solo.

“Hingga akhirnya anak saya dinyatakan meninggal dunia pada tanggal 12 juni 2024 pukul 13.00 WIB,” tandasnya.
 
Hal yang sama disampaikan, paman korban, Agung Sugiyatno, jika awalnya pihak keluarga tidak menaruh curiga dari kematian keponakannya itu. Namun belakangan viral di medsos jika muncul isu-isu penyebab kematian keponakannya itu.

Bahkan ia juga telah berkoordinasi dengan Kasat Reskrim Polres Madiun Kota terkait dengan dugaan kejanggalan kematian keponakannya itu. “Kita juga bersiap bakal membuat laporan resmi terkait dengan kematian keponakan saya, karena ada kejanggalan,” tegasnya.
 
Kini keluarga berharap jika ada kepastian dari penyebab kematian korban. Terlebih 2 minggu sebelum keluarga mendapat informasi jika korban sakit dari pihak sekolah, korban sempat pulang dalam kondisi sehat dan menghadiri acara dengan teman SMP. (ito/rok)