TUBAN - Rekreasi sekolah Taman Kanak-kanak Masyithoh 9, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, di wisata Jatiwangi Park, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, berujung duka. Ini setelah dua siswa ditemukan meninggal dunia terapung di kolam renang setempat, Rabu (26/06/2024) pagi.
Korban diketahui bernama Muhamad Hafiz Fauzi 7 tahun dan Samsul Adi Saputra 7 tahun. Keduanya merupakan warga Desa Kendalagung, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Kapolsek Merakurak, Akp Ciput Abidin mengatakan, kejadian ini bermula saat sebanyak 38 siswa sekolah TK Masyithoh 9 Kragan melakukan rekreasi sekolah bersama guru dan orang tua masing-masing. Setibanya di lokasi wisata setempat, seluruhnya melakukan makan bersama.
Namun, kedua korban justru langsung mandi di kolam renang khusus dewasa yang saat itu sedang dalam proses pengisian.
“Saat orang tua dan rombongan sedang sarapan bersama, ternyata dua anak ini sudah mandi duluan. Harusnya mandi di tempat dangkal, tapi mereka mandi di kolam untuk dewasa,” ungkapnya kepada JTV di lokasi kejadian.
Diduga karena tidak bisa berenang, korban ditemukan meninggal dunia terapung di dalam kolam sedalam satu setengah meter.
“Menurut keterangan pemilik kolam renang itu masih dalam pengisian. Dan kemudian anak itu ditemukan sudah mengapung dan meninggal dunia,” imbuh Ciput Abidin.
Sementara itu, pihak keluarga korban mengaku kecewa dengan pihak pengelola Wisata Jatiwangi Park yang dinilai lalai dan tak melarang anak-anak yang mandi di kolam khusus dewasa.
“Harusnya penjaga melarang. Itu kolam dewasa kok boleh dimasuki anak kecil. Disitu tidak ada rambu-rambu keterangan usia,” tegas Wartini, nenek korban Muhamad Hafiz Fauzi saat ditemui awak media di RSUD Tuban.
Mendapati laporan, pihak kepolisian langsung datang ke lokasi kejadian. Petugas langsung memasang garis polisi, melakukan olah TKP dan meminta keterangan kepada sejumlah saksi untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini.
Selanjutnya, jasad kedua korban di evakuasi ke kamar jenazah Rumah Sakit Umum Dokter Koesma Tuban untuk diotopsi. Sementara pemilik wisata menolak dimintai keterangan terkait peristiwa ini. (dzi/rok)