TUBAN - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Tuban, mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pilkada serentak tahun 2024. Pemutakhiran data pemilih ini dilakukan untuk memastikan seluruh warga yang mempunyai hak pilih bisa menyalurkan suaranya pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tuban serta pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur 27 November 2024 mendatang.
Pada coklit ini, KPU setempat menerjunkan sedikitnya 3.667 petugas pantarlih. Pada hari pertama ini, setiap pantarlih ditugaskan untuk melakukan coklit sebanyak 10 orang. Sedangkan pelaksanaan coklit akan berlangsung selama satu bulan, mulai 24 juni sampai 25 juli 2024.
Coklit tersebut salah satunya seperti yang dilakukan di kampung nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Senin (24/06/2024) siang. Kondisi jalan yang sempit membuat petugas pantarlih berjalan kaki untuk mendatangi satu-persatu rumah warga setempat.
Kelurahan Karangsari sendiri, dikenal sebagai wilayah yang didominasi warga yang bekerja sebagai nelayan. Sehingga setiap harinya mereka banyak menghabiskan waktu di laut.
Bu Wiwik misalnya. Ia harus memanggil suaminya yang masih berkutat di atas perahu untuk segera pulang, agar bisa di coklit oleh petugas. Hal ini dilakukan, agar suaminya juga terdaftar dan mempunyai hak pilih dalam pilkada serentak tahun 2024.
“Kalau tidak diusahakan malah nanti tertinggal mas. Makanya tadi suami saya jemput di laut, biar segera pulang,” jelas Wiwik kepada JTV.
Ketua KPU Tuban, Zakiyatul Munawaroh mengatakan, pihaknya menargetkan pada hari pertama coklit ini, ribuan pantarlih di seluruh kabupaten tuban total bisa melakukan coklit sebanyak 36.670 pemilih, sehingga bisa memenuhi target satu juta coklit yang dicanangkan oleh KPU Provinsi Jawa Timur.
“Hari ini kita terjunkan seluruh pantarlih yang jumlah 3.667 orang. Kita targetkan mereka 10 orang untuk hari ini, sehingga nanti bisa memenuhi target satu juta pemilih yang dicanangkan KPU Provinsi,” katanya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Tuban, Abdul Mundlir mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif untuk memastikan semua warga yang mempunyai hak pilih, dipastikan telah dicoklit oleh pantarlih.
“Selain itu, kami juga akan terus memastikan bahwa pantarlih telah bekerja sesuai prosedur,” tegasnya.
Diharapkan, coklit ini digelar sesuai dengan aturan yang ada, sehingga seluruh warga yang mempunyai hak pilih bisa terakomodir dan dipastikan bisa menggunakan hak pilihnya. (dzi/rok)
Pada coklit ini, KPU setempat menerjunkan sedikitnya 3.667 petugas pantarlih. Pada hari pertama ini, setiap pantarlih ditugaskan untuk melakukan coklit sebanyak 10 orang. Sedangkan pelaksanaan coklit akan berlangsung selama satu bulan, mulai 24 juni sampai 25 juli 2024.
Coklit tersebut salah satunya seperti yang dilakukan di kampung nelayan Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Senin (24/06/2024) siang. Kondisi jalan yang sempit membuat petugas pantarlih berjalan kaki untuk mendatangi satu-persatu rumah warga setempat.
Kelurahan Karangsari sendiri, dikenal sebagai wilayah yang didominasi warga yang bekerja sebagai nelayan. Sehingga setiap harinya mereka banyak menghabiskan waktu di laut.
Bu Wiwik misalnya. Ia harus memanggil suaminya yang masih berkutat di atas perahu untuk segera pulang, agar bisa di coklit oleh petugas. Hal ini dilakukan, agar suaminya juga terdaftar dan mempunyai hak pilih dalam pilkada serentak tahun 2024.
“Kalau tidak diusahakan malah nanti tertinggal mas. Makanya tadi suami saya jemput di laut, biar segera pulang,” jelas Wiwik kepada JTV.
Ketua KPU Tuban, Zakiyatul Munawaroh mengatakan, pihaknya menargetkan pada hari pertama coklit ini, ribuan pantarlih di seluruh kabupaten tuban total bisa melakukan coklit sebanyak 36.670 pemilih, sehingga bisa memenuhi target satu juta coklit yang dicanangkan oleh KPU Provinsi Jawa Timur.
“Hari ini kita terjunkan seluruh pantarlih yang jumlah 3.667 orang. Kita targetkan mereka 10 orang untuk hari ini, sehingga nanti bisa memenuhi target satu juta pemilih yang dicanangkan KPU Provinsi,” katanya.
Sementara itu, Komisioner Bawaslu Tuban, Abdul Mundlir mengungkapkan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intensif untuk memastikan semua warga yang mempunyai hak pilih, dipastikan telah dicoklit oleh pantarlih.
“Selain itu, kami juga akan terus memastikan bahwa pantarlih telah bekerja sesuai prosedur,” tegasnya.
Diharapkan, coklit ini digelar sesuai dengan aturan yang ada, sehingga seluruh warga yang mempunyai hak pilih bisa terakomodir dan dipastikan bisa menggunakan hak pilihnya. (dzi/rok)