BOJONEGORO - Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal Rafael Granada Baay, secara resmi menutup program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 120 tahun anggaran 2024 di Lapangan Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jum’at (07/06/2024).
Kegiatan TMMD yang dilaksanakan selama 1 bulan dan serentak di beberapa wilayah lainnya ini mengusung tema “Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah,”. Adapun program prioritas pembangunan pada pelaksanaan TMMD ini adalah daerah yang tergolong desa tertinggal, terisolasi atau terpencil, dan daerah kumuh perkotaan.
Pada kesempatan ini, Pangdam V Brawijaya Mayor Jenderal Rafael Granada Baay mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada pemerintah daerah, seluruh prajurit dan elemn masyarakat, serta semua pihak yang telah membantu sehingga TMMD ke 120 berjalan lancar, aman dan sukses.
“TMMD ke 120 di Kabupaten Bojonegoro ini ada sejumlah program yang telah selesai dilaksanakan. Diantaranya pengaspalan jalan desa kurang lebih sepanjang 1,8 kilometer, kemudian bedah rumah sebanyak 12 unit, pembangunan air bersih sebanyak 3 titik, dan pembangunna turap di sekitar sungai,” ungkapnya.
Pangdam V Brawijaya menambahkan, kegiatan TMMD ini juga dalam rangka berkolaborasi, antara pemerintah daerah, polri serta seluruh elemen masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan cara mengajak masyarakat gotong royong bersama, agar memiliki rasa saling memiliki apa yang sudah di bangun.
“Kolaborasi itu salah satunya degan pembangunan insfratuktur yang sudah dibangun, agar memperlancar perputaran roda perekonomian di daerah desa terpencil, hingga ke kecamatan maupun ke Kabupaten Kota,” tegasnya.
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto yang turut hadir pada penutupan acara ini mengaku, kegiatan TMMD merupakan kegiatan yang sangat strategis, antara Pemkab Bojonegoro bersama dengan TNI. Pihaknya bersama pihak terkait akan terus berupaya bersama menangani kemiskinan, masalah penanganan air di Bojonegoro.
“Dari program TMMD yang telah selesai dilakukan tentunya akan memperbaiki kondisi masyarakat, dan terus memperbaiki insfratuktur yang telah dibangun, maka akan menciptakan perekonomian yang lebih baik lagi,” tandasnya.
Selain itu, adanya program TMMD ke 120 di Bojonegoro juga dapat menangani kemiskinan, dan kesenjangan di wilayah Bojonegoro. Pemkab Bojonegoro sendiri akan sangat siap bersinergi dengan semua pihak, terutama dalam menangani permasalahan yang mendasar di Bojonegoro.
“Tapi juga ada tantangan yang harus dihadapi yakni stunting dan pernikahan dini. Maka dari itu perlu kolaborasi bersama, antara bkkbn dalam mengatasi permasalahan tersebut, dengan upaya menghindari terjadinya pernihakan dini, yang bisa berdampak pada kemiskinan, stunting dan permasalahan lainnya,” imbuh Pj Bupati Bojonegoro. (*/edo)