NGAWI - Sudah 6 bulan terakhir, Retno Arum Wulan Safitri (16) tahun, anak pertama pasangan Samudi dan Sulastri warga Dusun Banjar, Desa Ngawi Purba, Kecamatan/Kabupaten Ngawi, hanya terbaring di tempat tidur rumahnya.
Pelajar kelas 11 SMKN 2 Ngawi tersebut belum bisa kembali masuk ke sekolah karena sakit akibat kecelakaan yang dialami pada 28 Desember 2023 lalu.
Retno menjelaskan, saat kejadian Ia hendak berangkat ke sekolah, namun mengalami kecelakaan dengan sebuah truk dump, hingga mengakibatkan luka serius di bagian kaki kanan. Luka terbuka hingga nampak bagian dalam tulang kaki.
“Setelah kecelakaan itu, saya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Widodo. Namun, karena kondisinya memburuk, akhirnya ia di rujuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo serta dilakukan operasi,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (21/06/2024).
Sementara itu, Kepala Dusun Banjar, Mugiyarti mengaku, berbagai upaya dilakukan oleh warga sekitar dalam membantu pengobatan untuk Retno Arum. Mulai dari donasi lingkungan dan sekolah karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang.
“Orang tua korban ini bekerja serabutan dan ibunya juga sakit. Makanya kami prihatin melihat kondisinya sehingga berbagai upaya kami lakukan bersama warga untuk membantunya,” jelasnya.
Bahkan menurut Mugiyarti, sampai dengan saat ini untuk proses medical check up di Rumah Sakit Solo itu selalu diantarkan oleh suaminya.
“Kami sudah bantu sebisa kami, termasuk untuk kontrol di Solo juga diantar suami saya,” imbuh Mugiyarti.
Jika melihat kondisi Retno Arum saat ini, maka sangat diperlukan untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun karena terbatasnya biaya, dan tidak adanya yang menunggu karena orang tua harus bekerja, maka selama ini Retno Arum hanya dirawat di rumah dan sesekali menjalani medical check up. (ito/rok)
Pelajar kelas 11 SMKN 2 Ngawi tersebut belum bisa kembali masuk ke sekolah karena sakit akibat kecelakaan yang dialami pada 28 Desember 2023 lalu.
Retno menjelaskan, saat kejadian Ia hendak berangkat ke sekolah, namun mengalami kecelakaan dengan sebuah truk dump, hingga mengakibatkan luka serius di bagian kaki kanan. Luka terbuka hingga nampak bagian dalam tulang kaki.
“Setelah kecelakaan itu, saya sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Widodo. Namun, karena kondisinya memburuk, akhirnya ia di rujuk ke Rumah Sakit Moewardi Solo serta dilakukan operasi,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (21/06/2024).
Sementara itu, Kepala Dusun Banjar, Mugiyarti mengaku, berbagai upaya dilakukan oleh warga sekitar dalam membantu pengobatan untuk Retno Arum. Mulai dari donasi lingkungan dan sekolah karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang.
“Orang tua korban ini bekerja serabutan dan ibunya juga sakit. Makanya kami prihatin melihat kondisinya sehingga berbagai upaya kami lakukan bersama warga untuk membantunya,” jelasnya.
Bahkan menurut Mugiyarti, sampai dengan saat ini untuk proses medical check up di Rumah Sakit Solo itu selalu diantarkan oleh suaminya.
“Kami sudah bantu sebisa kami, termasuk untuk kontrol di Solo juga diantar suami saya,” imbuh Mugiyarti.
Jika melihat kondisi Retno Arum saat ini, maka sangat diperlukan untuk menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Namun karena terbatasnya biaya, dan tidak adanya yang menunggu karena orang tua harus bekerja, maka selama ini Retno Arum hanya dirawat di rumah dan sesekali menjalani medical check up. (ito/rok)
