Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Jumat, 21 Juni 2024, 16:07 WIB
Last Updated 2024-06-21T09:07:29Z
BojonegoroPotensi DaerahViewerViral

Petani di Bojonegoro Sulap Lahan Tak Produktif untuk Budidaya Terong Ungu


BOJONEGORO - Terong merupakan salah satu sayuran yang cukup digemari dan dikenal oleh masyarakat di Indonesia. Peluang tersebut dimanfaatkan oleh Wachid Muksin, petani di Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, untuk membudidayakan terong ungu.

Setelah berjibaku merawat terong selama tiga bulan. Pria berusia 52 tahun tersebut, kini sudah bisa memanennya dan mampu menghasilkan omset hingga belasan juta rupiah.

Pria yang akrab disapa Muksin ini menjelaskan, awalnya Ia menanam sayuran terong hanya sekedar coba-coba, karena melihat peluang yang ada di pasaran. Apalagi, budidaya terong memang tidak begitu dilirik oleh masyarakat di desanya, lantaran mayoritas warga di desanya menanam padi.

“Mayoritas warga disini itu tanamnya jagung dan padi. Kemudian saya melihat peluang pasar terong bagus, akhirnya saya coba budidayakan terong ungu ini,” jelasnya kepada JTV, Jumat (21/06/2024).

Dengan modal sekitar 3 juta untuk membeli bibit, pupuk dan membayar orang untuk mencangkul lahan tersebut, kini Muksin sudah  mampu mendapatkan omset sekitar 15 juta rupiah dalam 10 kali panen.

“Sekali panen itu dapat 7 kwintal, 12 kwintal, kadang juga satu ton. Ini sudah panen 10 kali. Panennya setiap 4 hari sekali,” ungkap Muksin.

Selain perawatan tanaman yang mudah, penjualan terong ungu juga tidak sulit. Hasil panen sayur terong milik Muksin ini dibeli langsung oleh tengkulak asal Rembang Jawa Tengah, untuk selanjutnya di pasarkan di Jakarta.

“Alhamdulillah meski baru pertama kali tanam, tapi sudah merasakan hasilnya,” katanya.

Melihat hasil panen yang cukup menggiurkan, muksin mengaku akan terus mengembangkan budidaya terong ungu ini untuk musim tanam selanjutnya. (lim/rok)