TUBAN - Cuaca buruk dan gelombang laut pasang melanda Perairan Utara Jawa Kabupaten Tuban. Besarnya ombak membuat nelayan tradisional takut melaut dan hanya menyandarkan perahu di kawasan pantai.
Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di pesisir Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Selasa (25/06/2024) pagi. Ratusan perahu kayu yang terparkir ini harus merasakan kuatnya terjangan ombak selama empat hari terakhir.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah perahu nelayan tradisional setempat mengalami kerusakan cukup parah. Diantaranya rusak pada bagian sayap penyeimbang, layar, serta lambung perahu bocor. Bahkan sebuah perahu hancur berkeping-keping lantaran gagal dievakuasi setelah tali jangkar putus.
Besarnya ombak di tengah laut juga membuat nelayan takut melaut untuk mencari ikan. Waktu luang ini dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki perahu dan peralatan menangkap ikan yang rusak.
“Ini ombak besar sudah sekitar empat hari ini mas. Banyak perahu nelayan sini yang rusak. Makanya ini mumpung ombak tidak melaut, saya perbaiki perahu yang rusak,” jelas Suprapto, nelayan Kelurahan Karangsari kepada JTV.
Kondisi serupa dialami nelayan sepanjang pesisir utara Kabupaten Tuban, mulai Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban Kota, hingga Kecamatan Palang. Cuaca buruk dan gelombang laut pasang diprediksi akan berlangsung hingga 25 Juni 2024 mendatang. Pasang surut air laut ini dipengaruhi oleh fase bulan purnama. (dzi/rok)
Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di pesisir Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, Selasa (25/06/2024) pagi. Ratusan perahu kayu yang terparkir ini harus merasakan kuatnya terjangan ombak selama empat hari terakhir.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah perahu nelayan tradisional setempat mengalami kerusakan cukup parah. Diantaranya rusak pada bagian sayap penyeimbang, layar, serta lambung perahu bocor. Bahkan sebuah perahu hancur berkeping-keping lantaran gagal dievakuasi setelah tali jangkar putus.
Besarnya ombak di tengah laut juga membuat nelayan takut melaut untuk mencari ikan. Waktu luang ini dimanfaatkan para nelayan untuk memperbaiki perahu dan peralatan menangkap ikan yang rusak.
“Ini ombak besar sudah sekitar empat hari ini mas. Banyak perahu nelayan sini yang rusak. Makanya ini mumpung ombak tidak melaut, saya perbaiki perahu yang rusak,” jelas Suprapto, nelayan Kelurahan Karangsari kepada JTV.
Kondisi serupa dialami nelayan sepanjang pesisir utara Kabupaten Tuban, mulai Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jenu, Tuban Kota, hingga Kecamatan Palang. Cuaca buruk dan gelombang laut pasang diprediksi akan berlangsung hingga 25 Juni 2024 mendatang. Pasang surut air laut ini dipengaruhi oleh fase bulan purnama. (dzi/rok)