TUBAN - Atap bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Senori yang terletak di Desa Sidoharjo, Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban, Jumat (26/07/2024) malam ambruk. Beruntung dalam kejadian ini tidak memakan korban jiwa, karena peristiwa terjadi saat ruangan sedang kosong.
Menurut keterangan Kepala SMPN 1 Senori Tuban, M Mas’ud, ruangan yang sebelumnya digunakan sebagai ruang guru itu sudah mengalami tanda-tanda kerusakan pada bulan Maret 2024 lalu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh guru dipindahkan ke ruangan lain.
“Ini ruang guru kemudian Maret ada tanda kerusakan dan guru saya pindah ke ruangan lain, sehingga ruangannya sudah kosong. Kayunya sudah lapuk kena hujan,” ungkapnya saat ditemui JTV, Sabtu (27/07/2024).
Lanjutnya, pada Jumat pukul 14.00 WIB sore saat proses pembelajaran sudah selesai. Guru yang mengajar ekstrakurikuler bola voli melihat adanya tanda-tanda ruangan akan roboh. Hingga akhirnya pada Jumat malam hingga Sabtu pagi, atap bangunan yang berdiri sejak tahun 2003 tersebut secara bertahap ambruk.
“Informasi dari teman guru pas jam 2 sekolah sudah pulang dan ada ekstra volley, itu sudah ada tanda-tanda rubuh. Kemudian magrib sudah ada berat dan sampai pagi hari seperti ini (ambruk),” imbuh Mas’ud.
Paska kejadian, kini pihak sekolah tengah membersihkan sisa reruntuhan atap yang ambruk. Serta menyelamatkan sejumlah barang yang masih terpakai. Sementara pihak kepala sekolah tengah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
“Rencana kedepan kita menghubungi kepala dinas dan menunggu perencanaan selanjutnya. Sementara kita bersihkan dan yang masih layak pakai kita pindahkan,” tambah Kepala SMPN 1 Senori.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu pihak sekolah belum mengetahui jumlah kerugian yang dialami akibat kejadian tersebut. (dzi/rok)
Menurut keterangan Kepala SMPN 1 Senori Tuban, M Mas’ud, ruangan yang sebelumnya digunakan sebagai ruang guru itu sudah mengalami tanda-tanda kerusakan pada bulan Maret 2024 lalu. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, seluruh guru dipindahkan ke ruangan lain.
“Ini ruang guru kemudian Maret ada tanda kerusakan dan guru saya pindah ke ruangan lain, sehingga ruangannya sudah kosong. Kayunya sudah lapuk kena hujan,” ungkapnya saat ditemui JTV, Sabtu (27/07/2024).
Lanjutnya, pada Jumat pukul 14.00 WIB sore saat proses pembelajaran sudah selesai. Guru yang mengajar ekstrakurikuler bola voli melihat adanya tanda-tanda ruangan akan roboh. Hingga akhirnya pada Jumat malam hingga Sabtu pagi, atap bangunan yang berdiri sejak tahun 2003 tersebut secara bertahap ambruk.
“Informasi dari teman guru pas jam 2 sekolah sudah pulang dan ada ekstra volley, itu sudah ada tanda-tanda rubuh. Kemudian magrib sudah ada berat dan sampai pagi hari seperti ini (ambruk),” imbuh Mas’ud.
Paska kejadian, kini pihak sekolah tengah membersihkan sisa reruntuhan atap yang ambruk. Serta menyelamatkan sejumlah barang yang masih terpakai. Sementara pihak kepala sekolah tengah mengajukan perbaikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
“Rencana kedepan kita menghubungi kepala dinas dan menunggu perencanaan selanjutnya. Sementara kita bersihkan dan yang masih layak pakai kita pindahkan,” tambah Kepala SMPN 1 Senori.
Beruntung tak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Sementara itu pihak sekolah belum mengetahui jumlah kerugian yang dialami akibat kejadian tersebut. (dzi/rok)