TUBAN - Penyelenggara pemilu di Kabupaten Tuban terus melakukan berbagai tahapan menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024. Salah satunya adalah tahapan coklit atau pencocokan daftar pemilih yang digelar mulai 24 Juni sampai 24 Juli 2024 mendatang.
Berbekal dp4 atau data penduduk potensial pemilih pemilu dari kementerian dalam negeri, jajaran KPU Kabupaten Tuban melalui pantarlih melakukan pencocokan daftar pemilih secara faktual. Petugas lapangan mendatangi setiap rumah warga untuk mengecek dan memastikan keberadaan pemilih terdaftar.
Namun, kejanggalan ditemukan jajaran Bawaslu di tempat pemungutan suara atau TPS empat Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban. Sebanyak enam puluh satu daftar pemilih diduga siluman tidak ditemukan keberadaannya. 53 nama tercatat dalam satu KK, dengan nomor induk yang sama, lalu delapan nama lainnya juga berada dalam satu KK.
“Temuan ini bermula dari banyaknya data pemilih yang anomali atau tidak lengkap. Setelah dilakukan penelusuran lebih detail, kami menemukan daftar pemilih mencurigakan,” jelasnya kepada JTV, Kamis (04/07/2024).
Hingga kini jajaran pengawas lapangan masih terus melakukan penelusuran. Jika benar tidak ditemukan, maka bawaslu akan merekomendasikan KPU Tuban untuk mencoret nama-nama tersebut. Sebab, keberadaannya rawan disalahgunakan.
Sementara itu, pilkada serentak yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tuban, akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. (dzi/rok)
Berbekal dp4 atau data penduduk potensial pemilih pemilu dari kementerian dalam negeri, jajaran KPU Kabupaten Tuban melalui pantarlih melakukan pencocokan daftar pemilih secara faktual. Petugas lapangan mendatangi setiap rumah warga untuk mengecek dan memastikan keberadaan pemilih terdaftar.
Namun, kejanggalan ditemukan jajaran Bawaslu di tempat pemungutan suara atau TPS empat Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban. Sebanyak enam puluh satu daftar pemilih diduga siluman tidak ditemukan keberadaannya. 53 nama tercatat dalam satu KK, dengan nomor induk yang sama, lalu delapan nama lainnya juga berada dalam satu KK.
“Temuan ini bermula dari banyaknya data pemilih yang anomali atau tidak lengkap. Setelah dilakukan penelusuran lebih detail, kami menemukan daftar pemilih mencurigakan,” jelasnya kepada JTV, Kamis (04/07/2024).
Hingga kini jajaran pengawas lapangan masih terus melakukan penelusuran. Jika benar tidak ditemukan, maka bawaslu akan merekomendasikan KPU Tuban untuk mencoret nama-nama tersebut. Sebab, keberadaannya rawan disalahgunakan.
Sementara itu, pilkada serentak yakni pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Dan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Tuban, akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. (dzi/rok)
