NGAWI - Limbah medis yang ada di Pondok Kesehatan Desa (Poskesdes) Dusun Boan, Desa Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi terlihat dibiarkan tanpa ada penanganan. Padahal limbah medis yang terdiri dari bekas jarum suntik, botol dan obat itu dapat membahayakan masyarakat.
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, Yudono mengaku belum mengetahui hal tersebut. Meski begitu Ia meyakini jika keberadaan Poskesdes di Dusun Boan masih tetap aktif melayani masyarakat.
Menurutnya, untuk penanganan limbah medis dari jejaring Puskesmas seharusnya dikumpulkan di Puskesmas dan ditempatkan pada kontainer khusus yang nantinya akan ditangani oleh pihak ketiga.
“Kami akan mengecek terlebih dulu keberadaan limbah medis di lapangan. Karena sesuai ketentuan, di setiap layanan kesehatan ada tempat khusus dan tidak dibuang secara terbuka, karena bisa membahayakan masyarakat,” jelasnya kepada JTV, Jumat (12/07/2024).
Sementara saat disinggung terkait dugaan kelalaian dari petugas kesehatan yang ada di poskesdes tersebut, Kadinkes masih belum dapat memastikannya.
“Yang jelas kami menekankan jika hal tersebut merupakan tanggung jawab masing-masing tenaga kesehatan,” pungkasnya menegaskan. (ito/rok)
Kepala Dinas Kesehatan Ngawi, Yudono mengaku belum mengetahui hal tersebut. Meski begitu Ia meyakini jika keberadaan Poskesdes di Dusun Boan masih tetap aktif melayani masyarakat.
Menurutnya, untuk penanganan limbah medis dari jejaring Puskesmas seharusnya dikumpulkan di Puskesmas dan ditempatkan pada kontainer khusus yang nantinya akan ditangani oleh pihak ketiga.
“Kami akan mengecek terlebih dulu keberadaan limbah medis di lapangan. Karena sesuai ketentuan, di setiap layanan kesehatan ada tempat khusus dan tidak dibuang secara terbuka, karena bisa membahayakan masyarakat,” jelasnya kepada JTV, Jumat (12/07/2024).
Sementara saat disinggung terkait dugaan kelalaian dari petugas kesehatan yang ada di poskesdes tersebut, Kadinkes masih belum dapat memastikannya.
“Yang jelas kami menekankan jika hal tersebut merupakan tanggung jawab masing-masing tenaga kesehatan,” pungkasnya menegaskan. (ito/rok)