Gedung pabrik pakan ternak milik Pemkab Ngawi yang ada di Desa Karangtengah Prandon, Kecamatan Ngawi Kota, Kabupaten Ngawi, mangkrak. Pasalnya, gedung yang dibangun sejak tahun 2016 tersebut hingga kini belum.pernah difungsikan.
Padahal, anggaran pembangunan gedung tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Pantauan JTV, Selasa (02/07/2024) kondisi gedung sangat memprihatinkan. Bagian luar banyak ditumbuhi rumput liar, bahkan hingga merambat di bagian pintu. Kondisi pintu juga mulai berkarat.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo menjelaskan jika keberadaan gedung sedianya akan digunakan untuk produksi pakan ternak terutama sapi. Gedung itu dibangun atas inisiasi bidang peternakan yang saat itu masih tergabung dengan dinas pertanian.
“Bangunan itu untuk pengganti bangunan gedung pakan ternak yang ada di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar,” jelasnya.
“Namun keterbatasan anggaran dalam memindahkan peralatan dari gedung yang ada di Gemarang serta akses jalur yang tidak memungkinan karena sempitnya lokasi masuk dan akses jembatan maka hingga kini belum terealisasikan, dan dibiarkan mangkrak,” imbuhnya.
Selain itu faktor lain yakni kondisi alat yang ada di Desa Gemarang juga sudah tidak memungkinkan digunakan.
Sementara diketahui dalam pembangunan gedung pabrik pakan ternak yang ada di Desa Karangtengah Prandon itu mencapai Rp.866 juta dari APBD tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Cv Perkasa. (ito/rok)
Padahal, anggaran pembangunan gedung tersebut mencapai ratusan juta rupiah. Pantauan JTV, Selasa (02/07/2024) kondisi gedung sangat memprihatinkan. Bagian luar banyak ditumbuhi rumput liar, bahkan hingga merambat di bagian pintu. Kondisi pintu juga mulai berkarat.
Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (DPP) Ngawi, Eko Yudo Nurcahyo menjelaskan jika keberadaan gedung sedianya akan digunakan untuk produksi pakan ternak terutama sapi. Gedung itu dibangun atas inisiasi bidang peternakan yang saat itu masih tergabung dengan dinas pertanian.
“Bangunan itu untuk pengganti bangunan gedung pakan ternak yang ada di Desa Gemarang, Kecamatan Kedunggalar,” jelasnya.
“Namun keterbatasan anggaran dalam memindahkan peralatan dari gedung yang ada di Gemarang serta akses jalur yang tidak memungkinan karena sempitnya lokasi masuk dan akses jembatan maka hingga kini belum terealisasikan, dan dibiarkan mangkrak,” imbuhnya.
Selain itu faktor lain yakni kondisi alat yang ada di Desa Gemarang juga sudah tidak memungkinkan digunakan.
Sementara diketahui dalam pembangunan gedung pabrik pakan ternak yang ada di Desa Karangtengah Prandon itu mencapai Rp.866 juta dari APBD tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Cv Perkasa. (ito/rok)