BOJONEGORO - Perketat keamanan data kepemilikan tanah, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bojonegoro, menggelar sosialisasi peluncuran sertifikat elektronik kepemilikan tanah di Gedung Angling Dharma, Pemkab Bojonegoro, Senin (22/07/2024) pagi.
Kini warga Kabupaten Bojonegoro tidak perlu lagi mencetak sertifikat tanah dalam bentuk buku. Pasalnya, bukti kepemilikan tanah akan dicetak secara elektronik. Selain mempermudah pelayanan, peluncuran sertifikat elektronik ini mampu menjaga keamanan data kepemilikan tanah.
Dalam kesempatan itu Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bojonegoro, Andreas Rochyadi, menyampaikan bahwa saat ini warga tak perlu khawatir apabila sertifikat bukti kepemilikan tanah hilang atau rusak. Pasalnya, data bukti kepemilikan tanah akan tersimpan secara digital di pusat data Kementerian Badan Pertanahan Nasional.
“Untuk masyarakat yang sudah memegang sertifikat lama, nantinya juga bisa merubahnya menjadi sertifikat elektronik. Misalnya saat balik nama, pemecahan, ataupun roya,” jelasnya.
Peluncuran sertifikat secara elektronik ini diharapkan mampu melindungi masyarakat dari pemalsuan tanah. Sementara acara sosialisasi ini digelar dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan. (tim)
Kini warga Kabupaten Bojonegoro tidak perlu lagi mencetak sertifikat tanah dalam bentuk buku. Pasalnya, bukti kepemilikan tanah akan dicetak secara elektronik. Selain mempermudah pelayanan, peluncuran sertifikat elektronik ini mampu menjaga keamanan data kepemilikan tanah.
Dalam kesempatan itu Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Bojonegoro, Andreas Rochyadi, menyampaikan bahwa saat ini warga tak perlu khawatir apabila sertifikat bukti kepemilikan tanah hilang atau rusak. Pasalnya, data bukti kepemilikan tanah akan tersimpan secara digital di pusat data Kementerian Badan Pertanahan Nasional.
“Untuk masyarakat yang sudah memegang sertifikat lama, nantinya juga bisa merubahnya menjadi sertifikat elektronik. Misalnya saat balik nama, pemecahan, ataupun roya,” jelasnya.
Peluncuran sertifikat secara elektronik ini diharapkan mampu melindungi masyarakat dari pemalsuan tanah. Sementara acara sosialisasi ini digelar dengan mengundang seluruh pemangku kepentingan. (tim)
