NGANJUK - Kebakaran terjadi di pabrik pengolahan pupuk organik di Desa Kecubung, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk, Selasa (30/07/2024) pagi. Kobaran api membuat warga yang di sekitar lokasi sempat panik.
Menurut sejumlah saksi mata, titik api muncul disertai asap hitam sekitar pukul 05.00 WIB. Api kemudian dengan cepat membesar dan membakar tumpukan kayu yang ada di samping tungku di dalam pabrik.
Mendapati laporan, pemadam kebakaran nganjuk menerjunkan tiga unit mobil pemadam dan 15 personil ke lokasi untuk memadamkan api. Beruntung, api dapat segera dipadamkan, sehingga tidak merambat ke bangunan lain yang ada di sekitarnya.
Diduga, kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik pada bagian tungku pengeringan bahan pupuk organik. Api kemudian merambat ke tumpukan kayu yang ada di sebelahnya.
“Sebanyak 3 mobil damkar dan 15 personel kita terjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Dugaan sementara akibat korsleting pada tungku pengolahan,” jelas Budianto, petugas damkar Nganjuk kepada JTV di lokasi kejadian.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (as/rok)
Menurut sejumlah saksi mata, titik api muncul disertai asap hitam sekitar pukul 05.00 WIB. Api kemudian dengan cepat membesar dan membakar tumpukan kayu yang ada di samping tungku di dalam pabrik.
Mendapati laporan, pemadam kebakaran nganjuk menerjunkan tiga unit mobil pemadam dan 15 personil ke lokasi untuk memadamkan api. Beruntung, api dapat segera dipadamkan, sehingga tidak merambat ke bangunan lain yang ada di sekitarnya.
Diduga, kebakaran ini terjadi akibat korsleting listrik pada bagian tungku pengeringan bahan pupuk organik. Api kemudian merambat ke tumpukan kayu yang ada di sebelahnya.
“Sebanyak 3 mobil damkar dan 15 personel kita terjunkan ke lokasi untuk memadamkan api. Dugaan sementara akibat korsleting pada tungku pengolahan,” jelas Budianto, petugas damkar Nganjuk kepada JTV di lokasi kejadian.
Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kebakaran ini. Namun, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. (as/rok)