TUBAN - Pada libur panjang sekolah tahun ini, kebun sagu di Desa Tahulu, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban, ramai didatangi pengunjung dari luar daerah. Bukan untuk menebang pohon atau membeli makanan berbahan sagu, sebaliknya mereka berkunjung untuk liburan.
Wisata berkonsep rekreasi keluarga dan edukasi ini dikelola kelompok masyarakat sadar wisata desa setempat. Tak hanya refreshing melepas penat, pengunjung juga dapat belajar mengenal alam sekitar dan membuat makanan berbahan sagu.
Sejumlah pemandu disiapkan untuk mendampingi dan mengajari pengunjung yang didominasi anak-anak. Mulai mengenal pohon sagu, memahami manfaatnya, hingga praktik mengolah pohon sagu hingga menjadi tepung dan makanan.
Setelah itu pengunjung akan diajak menjelajahi perkebunan sagu. Diawali dengan jalan kaki, kemudian pengunjung diajak naik perahu menyusuri sungai, dan diakhiri dengan memberi makan ikan warna-warni penghuni sungai.
“Seru sekali karena tadi diajari mengolah sagu, ngasih makan ikan dan menyusuri sungai. Saya kesini dengan rombongan dari Bojonegoro,” jelas Ais, salah satu pengunjung anak-anak kepada JTV, Jumat (05/07/2024).
“Baru pertama kali kesini. Ternyata anak-anak sangat senang, karena bisa liburan sambil mengenal alam,” timpal Mujinah, Guru TK Nurul Huda Bojonegoro.
Musim libur panjang kali ini, wisata pelang dan kebun sagu Tuban ramai diserbu pengunjung. Pada libur sekolah tahun ini, jumlah pengunjung mencapai empat ribu orang per hari. Peminat wisata edukasi sagu ini didominasi rombongan sekolah mulai jenjang PAUD, TK, hingga Sekolah Dasar.
“Wisata disini kami buat dua konsep. Pertama untuk wisata untuk keluarga dan kedua wisata edukasi untuk anak-anak. Liburan ini sangat ramai. Sehari bisa empat ribu pengunjung,” ungkap Agus Susanto, ketua pokdarwis Desa Tahulu.
Tarif dipatok Rp50.000 per anak, sudah termasuk satu pendamping orang tua. Wisata edukasi sagu ini sangat cocok untuk anak-anak. Tak hanya memberi pengetahuan baru tentang sagu, tapi juga menanamkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan sekitar. (dzi/rok)
Wisata berkonsep rekreasi keluarga dan edukasi ini dikelola kelompok masyarakat sadar wisata desa setempat. Tak hanya refreshing melepas penat, pengunjung juga dapat belajar mengenal alam sekitar dan membuat makanan berbahan sagu.
Sejumlah pemandu disiapkan untuk mendampingi dan mengajari pengunjung yang didominasi anak-anak. Mulai mengenal pohon sagu, memahami manfaatnya, hingga praktik mengolah pohon sagu hingga menjadi tepung dan makanan.
Setelah itu pengunjung akan diajak menjelajahi perkebunan sagu. Diawali dengan jalan kaki, kemudian pengunjung diajak naik perahu menyusuri sungai, dan diakhiri dengan memberi makan ikan warna-warni penghuni sungai.
“Seru sekali karena tadi diajari mengolah sagu, ngasih makan ikan dan menyusuri sungai. Saya kesini dengan rombongan dari Bojonegoro,” jelas Ais, salah satu pengunjung anak-anak kepada JTV, Jumat (05/07/2024).
“Baru pertama kali kesini. Ternyata anak-anak sangat senang, karena bisa liburan sambil mengenal alam,” timpal Mujinah, Guru TK Nurul Huda Bojonegoro.
Musim libur panjang kali ini, wisata pelang dan kebun sagu Tuban ramai diserbu pengunjung. Pada libur sekolah tahun ini, jumlah pengunjung mencapai empat ribu orang per hari. Peminat wisata edukasi sagu ini didominasi rombongan sekolah mulai jenjang PAUD, TK, hingga Sekolah Dasar.
“Wisata disini kami buat dua konsep. Pertama untuk wisata untuk keluarga dan kedua wisata edukasi untuk anak-anak. Liburan ini sangat ramai. Sehari bisa empat ribu pengunjung,” ungkap Agus Susanto, ketua pokdarwis Desa Tahulu.
Tarif dipatok Rp50.000 per anak, sudah termasuk satu pendamping orang tua. Wisata edukasi sagu ini sangat cocok untuk anak-anak. Tak hanya memberi pengetahuan baru tentang sagu, tapi juga menanamkan rasa cinta terhadap alam dan lingkungan sekitar. (dzi/rok)
