NGAWI - Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi menghimbau seluruh lembaga sekolah lebih intens meberikan sosialisasi terhadap dampak bullying atau perundungan dilingkungan sekolah. Terlebih pada masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2024/2025.
Seperti yang dilakukan di SMPN 1 Jogorogo pada hari terakhir pelaksanaan MPLS ini, seluruh siswa, tenaga pendidik, dan semua yang ada dilingkungan sekolah diajak melakukan deklarasi menolak aksi bullying atau perundungan. Para siswa dan guru selanjutnya melakukan tanda tangan anti bullying dan perundungan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jogorogo, Asrofi Widodo menjelaskan, deklarasi dan tandatangan bersama ini sebagai bentuk komitmen seluruh yang ada disekolah menolak aksi bullying dan perundungan.
“Kegiatan sesuai arahan dari dinas pendidikan agar kita semua berkomitmen untuk menolak aksi bullying dan perundungan di sekolah,” jelasnya kepada JTV.
Seperti diketahui kasus bullying dan perundungan menjadi perhatian serius bagi masing masing satuan pendidikan. Diharapkan dengan adanya deklarasi ini dapat menghindarkan kegiatan atau tindakan perundungan baik secara verbal maupun non verbal, sehingga diharapkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, bagi semua siswa. (ito/rok)
Seperti yang dilakukan di SMPN 1 Jogorogo pada hari terakhir pelaksanaan MPLS ini, seluruh siswa, tenaga pendidik, dan semua yang ada dilingkungan sekolah diajak melakukan deklarasi menolak aksi bullying atau perundungan. Para siswa dan guru selanjutnya melakukan tanda tangan anti bullying dan perundungan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 1 Jogorogo, Asrofi Widodo menjelaskan, deklarasi dan tandatangan bersama ini sebagai bentuk komitmen seluruh yang ada disekolah menolak aksi bullying dan perundungan.
“Kegiatan sesuai arahan dari dinas pendidikan agar kita semua berkomitmen untuk menolak aksi bullying dan perundungan di sekolah,” jelasnya kepada JTV.
Seperti diketahui kasus bullying dan perundungan menjadi perhatian serius bagi masing masing satuan pendidikan. Diharapkan dengan adanya deklarasi ini dapat menghindarkan kegiatan atau tindakan perundungan baik secara verbal maupun non verbal, sehingga diharapkan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman, bagi semua siswa. (ito/rok)
