Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 02 Juli 2024, 15:54 WIB
Last Updated 2024-07-02T08:54:28Z
Bojonegoro

Tahun 2024, Pemkab Bojonegoro Targetkan 56 Desa Tangguh Bencana


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten setempat, terus berupaya untuk melakukan mitigasi dalam rangka mengurangi resiko bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

Oleh karena itu, salah satu upaya yang kini sudah berjalan dan dilaksanakan adalah dengan pembentukan desa tangguh bencana (destana) di beberapa Desa di Bojonegoro yang masuk dalam peta rawan terjadi bencana, baik banjir, tanah longsor, kebakaran maupun beberapa bencana lainnya.

Sejauh ini, melalui BPBD setempat telah membentuk sebanyak 16 Desa Tangguh Bencana di 3 Kecamatan yang ada di Kabupaten Bojonegoro.

Kepala Pelaksana Bpbd Bojonegoro, Lalea Noe Aeny mengatakan, pihaknya menargetkan di tahun 2024 ini dapat terbentuk 56 desa tangguh bencana di 11 kecamatan.

Hanya saja, pihak BPBD setempat pada bulan ini belum bisa melakukan pembentukan destana lain, lantaran fasilitator yang sebelumnya sudah menjalin kerjasama masih ada beberapa kegiatan.

“Pembentukan destana akan kembali dijalankan pada bulan depan. Bulan ini belum bisa ada penambahan, karena fasilitator ada kegiatan lain,” jelasnya kepada JTV, Selasa (02/07/2024).

Lanjutnya, tujuan pembentukan destana ini untuk membentuk masyarakat yang tangguh bencana yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi di daerah rawan bencana, serta memulihkan diri dengan segera dari dampak bencana yang merugikan.

“Selain itu, pembentukan destana juga dapat menghasilkan data pengkajian ancaman bencana, kapasitas serta tanggapnya masyarakat dalam menghadapi bencana dan untuk mengetahui kerentanan desa,” imbuh Kalaksa BPBD Bojonegoro.

Imbuh Laela, pada kegiatan destana, masyarakat juga dibekali pelatihan berupa pengkajian resiko bencana. Baik itu mengenali bencana, memperingatkan ancaman, mengenali tanda-tanda bencana, mengenali rentang bencana, serta memetakan wilayah yang rawan bencana.

“Nantinya desa yang terbentuk desa tangguh bencana dapat naik tingkatannya, mulai dari pratama, madya hingga tingkatan utama,” pungkasnya. (edo/rok)