TUBAN - Warga Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban digemparkan dengan teror darah yang terjadi di desa setempat sejak dua hari terakhir. Cairan merah berbau amis mirip darah tersebut berceceran di jalan-jalan kampung dan gang kecil serta rumah warga setempat, sehingga membuat warga setempat resah.
Kejadian ini juga menjadi perbincangan hangat, setelah sejumlah warga mengupload foto-foto kejadian di media sosial. Bahkan, kini sebagian warga setempat juga merasa takut dan cemas, khawatir peristiwa serupa kembali terulang.
Hingga Rabu (24/07/2024) siang, bercak darah yang tercecer di jalan dan tembok rumah warga setempat masih menyisakan bekas. Cairan merah yang sudah kering tersebut masih terlihat di paving jalan dan tembok-tembok rumah warga yang belum dibersihkan. Sementara sebagian besar sudah langsung dibersihkan pemilik rumah.
“Kalau di rumah saya itu kejadiannya senin malam. Tapi saya baru tahu hari selasa pagi usai sholat subuh. Terus saya bersihkan,” ungkap Lia, warga setempat saat ditemui JTV.
Lanjutnya, cairan merah tersebut muncul secara misterius dan hingga kini belum diketahui siapa pelakunya. “Kalau baunya ya kayak darah, Cuma nggak tahu darahnya siapa. Ini bukan hanya di rumah saya, tapi di rumah warga lain juga banyak,” imbuh Lia.
Sementara teror kedua terjadi pada Selasa (23/07/2024) malam. Situasi ini membuat sebagian warga merasa resah dan cemas. Pasalnya, hingga kini sumber dari bercak darah tersebut belum diketahui.
“Ya takut mas. Soalnya ini sudah dua kali. Tidak hanya di rumah, di jalan-jalan juga ada bekasnya berceceran. Baunya amis seperti darah saat dibersihkan,” jelas Sundari, warga lain.
Warga berharap, pihak berwenang dapat segera menyelidiki dan menemukan penyebab dari teror ini, sehingga mereka bisa kembali hidup tenang. (dzi/rok)
Kejadian ini juga menjadi perbincangan hangat, setelah sejumlah warga mengupload foto-foto kejadian di media sosial. Bahkan, kini sebagian warga setempat juga merasa takut dan cemas, khawatir peristiwa serupa kembali terulang.
Hingga Rabu (24/07/2024) siang, bercak darah yang tercecer di jalan dan tembok rumah warga setempat masih menyisakan bekas. Cairan merah yang sudah kering tersebut masih terlihat di paving jalan dan tembok-tembok rumah warga yang belum dibersihkan. Sementara sebagian besar sudah langsung dibersihkan pemilik rumah.
“Kalau di rumah saya itu kejadiannya senin malam. Tapi saya baru tahu hari selasa pagi usai sholat subuh. Terus saya bersihkan,” ungkap Lia, warga setempat saat ditemui JTV.
Lanjutnya, cairan merah tersebut muncul secara misterius dan hingga kini belum diketahui siapa pelakunya. “Kalau baunya ya kayak darah, Cuma nggak tahu darahnya siapa. Ini bukan hanya di rumah saya, tapi di rumah warga lain juga banyak,” imbuh Lia.
Sementara teror kedua terjadi pada Selasa (23/07/2024) malam. Situasi ini membuat sebagian warga merasa resah dan cemas. Pasalnya, hingga kini sumber dari bercak darah tersebut belum diketahui.
“Ya takut mas. Soalnya ini sudah dua kali. Tidak hanya di rumah, di jalan-jalan juga ada bekasnya berceceran. Baunya amis seperti darah saat dibersihkan,” jelas Sundari, warga lain.
Warga berharap, pihak berwenang dapat segera menyelidiki dan menemukan penyebab dari teror ini, sehingga mereka bisa kembali hidup tenang. (dzi/rok)