Iklan Beranda

Sketsa Bengawan
Selasa, 06 Agustus 2024, 20:23 WIB
Last Updated 2024-08-06T13:23:24Z
Bojonegoro

132 Desa di Bojonegoro Rawan Kekeringan, BPBD Siapkan 2 Juta Liter Air Bersih


BOJONEGORO - Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, sedikitnya 132 Desa di 24 Kecamatan di Kabupaten setempat, berpotensi terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini. Warga yang tinggal di wilayah tersebut diperkirakan akan kesulitan mendapatkan air bersih saat puncak musim kemarau.

Jumlah daerah berpotensi kekeringan tersebut mengalami kenaikan, jika dibandingkan tahun lalu yang tercatat hanya 118 Desa di 24 Kecamatan. Sedangkan 4 Kecamatan yang tidak terdampak kekeringan, diantaranya kecamatan Dander, Balen, Bojonegoro dan Kalitidu.

Sementara itu, BMKG mencatat, dasarian pertama kekeringan sudah terjadi pada bulan Mei dan diprediksi puncak kemarau terjadi pada bulan Juli sampai dengan Agustus.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Laela Noer Aeny mengatakan, hingga saat ini, BPBD Kabupaten Bojonegoro telah melakukan droping air bersih sebanyak 11 tangki di 15 Desa 9 Kecamatan sejak ada permintaan dari masyarakat pada tanggal 15 Juli 2024 lalu

“Setiap pemenuhan droping air bersih kepada masyarakat dilakukan 3 sampai 4 hari sekali berdasarkan jumlah kebutuhan kepala keluarga yang membutuhkan,” jelasnya kepada JTV, Selasa (06/08/2024).

Aeny menambahkan, setiap droping tangki air bersih yang didistribusikan kepada masyarakat, berisi 5.000 liter air bersih yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga sehari-hari.  

“Sementara untuk mencukupi kebutuhan warga yang terdampak kekeringan, kami telah melakukan kesiapan dengan menyediakan sebanyak 591 tangki air bersih atau 2 juta liter air bersih,” imbuh Laela Noer Aeny.

BPBD Bojonegoro menghimbau, agar masyarakat bisa menggunakan air sesuai dengan sebaik mungkin, sesuai dengan kebutuhan. Jika nantinya ada masyarakat yang membutuhkan droping air bersih, maka bisa langsung menghubungi BPBD setempat. (edo/rok)