BOJONEGORO - Sejumlah program terus digenjot Pemerintah Kabupaten Bojonegoro untuk dapat menurunkan angka kemiskinan di wilayah setempat pada tahun 2024 berjalan ini. Berbagai upaya tersebut ternyata cukup berhasil.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro, jumlah penduduk miskin di Kota Ledre pada bulan Maret 2024 sebesar 147.33 ribu jiwa atau persentase mencapai sekitar 11,69 persen.
Terhitung sejak lima tahun terakhir, mulai tahun 2020 hingga 2024 angka kemiskinan di Bojonegoro mengalami naik turun. Dimana pada tahun 2020 sebanyak 161,1 ribu jiwa atau persentase sebesar 12,87 persen.
Di tahun 2021 naik sebanyak 166,52 ribu jiwa atau persentase 13,27 persen, kemudian tahun 2022 mengalami penurunan 12,21 persen, atau 153,4 ribu jiwa penduduk miskin. Sedangkan di tahun 2023 kembali mengalami penurunan di angka sebesar 153,25 ribu jiwa penduduk miskin, atau persentase 12,18 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Anwar Muktadlo mengatakan, jika tahun ini angka kemiskinan di Bojonegoro mengalami tren penurunan.
“Tercatat dari 153,25 ribu jiwa atau persentase 12.18 persen penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2023, mengalami penurunan menjadi 11,69 persen atau berkurang 5.920 jiwa penduduk miskin di tahun 2024 ini,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (13/08/2024).
Anwar menambahkan, Pemkab Bojonegoro telah melakukan upaya dalam mencapai target penurunan kemiskinan. Diantaranya melalui program pemberian bantuan sosial, peningkatan pendapatan masyarakat dan membuka konektivitas wilayah.
“Kami sebelumnya menargetkan, angka penurunan kemiskinan turun di presentase 11,80 persen hingga 11,53 persen. Meskipun saat ini menurun di angka 11,69 persen, sudah mencapai dari apa yang ditargetkan,” imbuhnya.
“Kedepan harapannya, angka kemiskinan di Bojonegoro bisa turun melalui pencanangan beberapa program yang ada,” pungkas Anwar. (edo/rok)
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bojonegoro, jumlah penduduk miskin di Kota Ledre pada bulan Maret 2024 sebesar 147.33 ribu jiwa atau persentase mencapai sekitar 11,69 persen.
Terhitung sejak lima tahun terakhir, mulai tahun 2020 hingga 2024 angka kemiskinan di Bojonegoro mengalami naik turun. Dimana pada tahun 2020 sebanyak 161,1 ribu jiwa atau persentase sebesar 12,87 persen.
Di tahun 2021 naik sebanyak 166,52 ribu jiwa atau persentase 13,27 persen, kemudian tahun 2022 mengalami penurunan 12,21 persen, atau 153,4 ribu jiwa penduduk miskin. Sedangkan di tahun 2023 kembali mengalami penurunan di angka sebesar 153,25 ribu jiwa penduduk miskin, atau persentase 12,18 persen.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda Kabupaten Bojonegoro, Anwar Muktadlo mengatakan, jika tahun ini angka kemiskinan di Bojonegoro mengalami tren penurunan.
“Tercatat dari 153,25 ribu jiwa atau persentase 12.18 persen penduduk miskin di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2023, mengalami penurunan menjadi 11,69 persen atau berkurang 5.920 jiwa penduduk miskin di tahun 2024 ini,” ungkapnya kepada JTV, Selasa (13/08/2024).
Anwar menambahkan, Pemkab Bojonegoro telah melakukan upaya dalam mencapai target penurunan kemiskinan. Diantaranya melalui program pemberian bantuan sosial, peningkatan pendapatan masyarakat dan membuka konektivitas wilayah.
“Kami sebelumnya menargetkan, angka penurunan kemiskinan turun di presentase 11,80 persen hingga 11,53 persen. Meskipun saat ini menurun di angka 11,69 persen, sudah mencapai dari apa yang ditargetkan,” imbuhnya.
“Kedepan harapannya, angka kemiskinan di Bojonegoro bisa turun melalui pencanangan beberapa program yang ada,” pungkas Anwar. (edo/rok)
