TUBAN - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Tuban, buka suara terkait pemberitaan yang menyebut bahwa bawaslu optimis bumbung kosong tak menang pada Pilkada Tuban Tahun 2024. Pernyataan dari Ketua Bawaslu M. Arifin tersebut kemudian menjadi perbincangan hangat dan perdebatan di tengah masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, M. Arifin saat ditemui JTV, Selasa (20/08/2024) mengatakan, kejadian tersebut bermula saat konferensi pers Ketua dan Komisioner Bawaslu Tuban bersama awak media di Kantor Bawaslu setempat, Minggu 18 Agustus 2024.
Saat itu, pihaknya menyampaikan tentang peta kerawanan pilkada tuban 2024. Salah satunya potensi rendahnya partisipasi pemilih. Namun, Ia menilai sebagian pernyataannya disalah artikan.
“Meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa bawaslu optimis bumbung kosong tak menang pada Pilkada Tuban Tahun 2024. Kami Bawaslu tidak ranahnya menilai berapa pasangan calon yang akan ikut kontestasi, termasuk potensi kotak kosong, terlebih soal siapa yang memenangkan Pilkada Tuban Tahun 2024,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Tuban juga menegaskan kekhawatirannya tentang partisipasi pemilih pada Pilkada Tuban tahun 2024. Untuk itu, pihaknya mendorong agar KPU berupaya maksimal melakukan sosialisasi.
“Maksud kami kemarin itu hanya menyampaikan kekhawatiran kami tentang partisipasi pemilih dan mendorong agar KPU berupaya maksimal melakukan sosialisasi, karena berkaca pada pilkada 2015, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Tuban sangat rendah. Yakni hanya 52,8 persen,” jelasnya.
Sementara itu, sekedar diketahui, pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Sementara pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati akan dibuka oleh KPU mulai 27 hingga 29 Agustus 2024. (dzi/rok)
Menanggapi hal tersebut, M. Arifin saat ditemui JTV, Selasa (20/08/2024) mengatakan, kejadian tersebut bermula saat konferensi pers Ketua dan Komisioner Bawaslu Tuban bersama awak media di Kantor Bawaslu setempat, Minggu 18 Agustus 2024.
Saat itu, pihaknya menyampaikan tentang peta kerawanan pilkada tuban 2024. Salah satunya potensi rendahnya partisipasi pemilih. Namun, Ia menilai sebagian pernyataannya disalah artikan.
“Meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa bawaslu optimis bumbung kosong tak menang pada Pilkada Tuban Tahun 2024. Kami Bawaslu tidak ranahnya menilai berapa pasangan calon yang akan ikut kontestasi, termasuk potensi kotak kosong, terlebih soal siapa yang memenangkan Pilkada Tuban Tahun 2024,” tegasnya.
Ketua Bawaslu Tuban juga menegaskan kekhawatirannya tentang partisipasi pemilih pada Pilkada Tuban tahun 2024. Untuk itu, pihaknya mendorong agar KPU berupaya maksimal melakukan sosialisasi.
“Maksud kami kemarin itu hanya menyampaikan kekhawatiran kami tentang partisipasi pemilih dan mendorong agar KPU berupaya maksimal melakukan sosialisasi, karena berkaca pada pilkada 2015, tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Tuban sangat rendah. Yakni hanya 52,8 persen,” jelasnya.
Sementara itu, sekedar diketahui, pilkada serentak 2024 akan digelar pada 27 November 2024 mendatang. Sementara pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati akan dibuka oleh KPU mulai 27 hingga 29 Agustus 2024. (dzi/rok)
