TUBAN - Menjelang hari ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke 79, menjadi berkah tersendiri bagi pedagang pernak-pernik agustusan. Para pedagang musiman menjamur di sepanjang trotoar jalan Kabupaten Tuban.
Salah satunya seperti yang dijajakan oleh Tomo, di Jalan Letda Sucipto, Kelurahan Perbon, Tuban, Sabtu (03/08/2024) pagi. Pria 65 ini membuka lapak dadakan di trotoar mulai pagi hingga malam hari, dengan berjualan bendera merah-putih, umbul-umbul, bambu, serta pernak-pernik agustusan lainnya.
Pedagang musiman bukan hanya Tomo seorang diri. Terdapat banyak pedagang berjajar sepanjang jalan protokol maupun Jalur Nasional Pantura. Mereka sama-sama memanfaatkan momen hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia, untuk meraup rezeki secara halal.
Kebiasaan masyarakat menghias rumah, kantor, kampung hingga tempat usaha untuk menyambut HUT RI ke-79, menjadi berkah bagi para pedagang. Hampir seluruh pernak-pernik agustusan laris manis, terutama bendera merah-putih dan umbul-umbul.
“Ini beli umbul-umbul untuk di pasang di sekolah. Hampir tiap tahun beli. Karena memang wajib di pasang,” jelas bu rofiq, pembeli umbul-umbul.
Dalam sehari, para pedagang rata-rata mampu menjual sedikitnya 100 potong bendera maupun pernak-pernik agustusan lainnya. Harga yang ditawarkan beragam, untuk bendera dijual Rp5.000 sampai Rp350.000 per potong. Sementara umbul-umbul dipatok Rp40.000 sampai Rp130.000 per potong. Lalu untuk background Rp110.000 sampai Rp200.000 per potong, tergantung ukuran.
“Ini jualan mulai akhir bulan juli. Alhamdulillah ramai. Sehari orang yang beli rata-rata ada 100,” jelas Tomo, pedagang atribut kemerdekaan.
Penjualan bendera dan pernak-pernik agustusan ini akan terus laris hingga perayaan hari kemerdekaan usai. Barang yang tidak laku dijual biasanya akan disimpan untuk dijual kembali tahun depan. (dzi/rok)
Salah satunya seperti yang dijajakan oleh Tomo, di Jalan Letda Sucipto, Kelurahan Perbon, Tuban, Sabtu (03/08/2024) pagi. Pria 65 ini membuka lapak dadakan di trotoar mulai pagi hingga malam hari, dengan berjualan bendera merah-putih, umbul-umbul, bambu, serta pernak-pernik agustusan lainnya.
Pedagang musiman bukan hanya Tomo seorang diri. Terdapat banyak pedagang berjajar sepanjang jalan protokol maupun Jalur Nasional Pantura. Mereka sama-sama memanfaatkan momen hari ulang tahun kemerdekaan republik indonesia, untuk meraup rezeki secara halal.
Kebiasaan masyarakat menghias rumah, kantor, kampung hingga tempat usaha untuk menyambut HUT RI ke-79, menjadi berkah bagi para pedagang. Hampir seluruh pernak-pernik agustusan laris manis, terutama bendera merah-putih dan umbul-umbul.
“Ini beli umbul-umbul untuk di pasang di sekolah. Hampir tiap tahun beli. Karena memang wajib di pasang,” jelas bu rofiq, pembeli umbul-umbul.
Dalam sehari, para pedagang rata-rata mampu menjual sedikitnya 100 potong bendera maupun pernak-pernik agustusan lainnya. Harga yang ditawarkan beragam, untuk bendera dijual Rp5.000 sampai Rp350.000 per potong. Sementara umbul-umbul dipatok Rp40.000 sampai Rp130.000 per potong. Lalu untuk background Rp110.000 sampai Rp200.000 per potong, tergantung ukuran.
“Ini jualan mulai akhir bulan juli. Alhamdulillah ramai. Sehari orang yang beli rata-rata ada 100,” jelas Tomo, pedagang atribut kemerdekaan.
Penjualan bendera dan pernak-pernik agustusan ini akan terus laris hingga perayaan hari kemerdekaan usai. Barang yang tidak laku dijual biasanya akan disimpan untuk dijual kembali tahun depan. (dzi/rok)