TUBAN - Acara hajatan walimatul khitan muhammad rehan prabowo di Desa Gaji, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, Rabu (21/08/2024) siang, diwarnai kericuhan. Dua kelompok pemuda kampung terlibat baku pukul dan saling lempar batu di bawah panggung.
Pantauan di lokasi, tanda-tanda kericuhan mulai nampak sejak awal hiburan musik yang dimeriahkan orkes dangdut melayu adella. Para penonton langsung berjoget menikmati alunan musik yang dibawakan para biduan seksi.
Diduga salah paham akibat terlibat senggolan, dua kelompok pemuda terlibat perseteruan. Diawali adu mulut antar kelompok, mereka kemudian terlibat adu pukul. Bahkan tawuran terus meluas hingga saling kejar dan saling lempar batu.
Beruntung, kericuhan berhasil diredam aparat gabungan TNI-Polri bersama Satpol PP dan Linmas. Namun, kericuhan kembali terjadi begitu hiburan musik dimainkan. Terhitung sedikitnya tiga kali kericuhan mewarnai jalannya konser.
“Ricuhnya itu tiga kali. Saling pukul dan lempar batu. Warga takut, jadi banyak yang lari dan sembunyi,” ungkap Daimul Ikhsan, salah satu penonton.
Meski diwarnai kericuhan, namun konser musik dangdut dalam rangka walimatul khitan ini dapat berjalan hingga akhir acara. Pasalnya, ratusan petugas gabungan yang menjadi pengamanan acara berhasil meredam setiap kericuhan yang terjadi.
“Tadi memang ada salah paham antar penonton, sehingga sempat terjadi kericuhan. Tapi alhamdulillah acara tetap berjalan sampai selesai,” jelas Iptu Kastur, Kapolsek Kerek. (dzi/rok)
Pantauan di lokasi, tanda-tanda kericuhan mulai nampak sejak awal hiburan musik yang dimeriahkan orkes dangdut melayu adella. Para penonton langsung berjoget menikmati alunan musik yang dibawakan para biduan seksi.
Diduga salah paham akibat terlibat senggolan, dua kelompok pemuda terlibat perseteruan. Diawali adu mulut antar kelompok, mereka kemudian terlibat adu pukul. Bahkan tawuran terus meluas hingga saling kejar dan saling lempar batu.
Beruntung, kericuhan berhasil diredam aparat gabungan TNI-Polri bersama Satpol PP dan Linmas. Namun, kericuhan kembali terjadi begitu hiburan musik dimainkan. Terhitung sedikitnya tiga kali kericuhan mewarnai jalannya konser.
“Ricuhnya itu tiga kali. Saling pukul dan lempar batu. Warga takut, jadi banyak yang lari dan sembunyi,” ungkap Daimul Ikhsan, salah satu penonton.
Meski diwarnai kericuhan, namun konser musik dangdut dalam rangka walimatul khitan ini dapat berjalan hingga akhir acara. Pasalnya, ratusan petugas gabungan yang menjadi pengamanan acara berhasil meredam setiap kericuhan yang terjadi.
“Tadi memang ada salah paham antar penonton, sehingga sempat terjadi kericuhan. Tapi alhamdulillah acara tetap berjalan sampai selesai,” jelas Iptu Kastur, Kapolsek Kerek. (dzi/rok)