Iklan Beranda

Redaksi JTV
Sabtu, 10 Agustus 2024, 15:15 WIB
Last Updated 2024-08-10T08:15:20Z
TubanViewerViral

Inovasi “Ngobat Canting” Upaya DPC IPeKB Tuban Turunkan Angka Stunting


TUBAN - Untuk mendukung program percepatan penurunan stunting yang dicanangkan Pemerintah, DPC Ikatan Penyuluh Keluarga Berencana (IPeKB) Kabupaten Tuban menggelar inovasi“Ngobat Canting” atau ngopi bermanfaat bicara stunting di Kampung KB Desa Ngrejeng, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban, Sabtu (10/08/2024).


Kegiatan santai ini mengundang sedikitnya 30 remaja dari 3 Desa di Kecanatan Grabagan. Masing-masing dari Desa Ngrejeng, Ngarum dan Banyubang. Sosialisasi stunting menyasar remaja ini sengaja digelar untuk menekan pernikahan dini, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting. 


Ketua IPeKB Tuban, Samsul Huda mengatakan, inovasi ini sangat penting untuk menekan angka stunting. Untuk itu, pihaknya bersama tim membuat inovasi tersebut untuk memberikan edukasi dan pengetahuan tentang stunting kepada para remaja, sehingga mereka paham dan nantinya jika punya anak tidak mengalami stunting. 


“Acaranya sengaja kita kemas santai karena kita menyesuaikan dengan kebiasaan para remaja yang suka nongkrong. Tapi bedanya disini nongkrong bermanfaat. Kita ngopi sambil membahas tentang stunting,” jelasnya saat pembukaan acara.


Samsul Huda menambahkan, penyuluh KB seperti dirinya juga mempunyai tugas untuk memberikan edukasi dan bimbingan perkawinan saat ada anak usia muda mendaftar nikah di KUA. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kelahiran yang nantinya akan berdampak terhadap bayi stunting.


“Di Jenu itu saya temukan, setiap 100 orang pengantin 54 diantaranya mereka saat di tes HB atau sel darah merahnya kurang. Ini berbahaya kalau hamil, sehingga bisa menyebabkan kelahiran yang cacat.

Nah, kita disini untuk mengedukasi dan berbagi pengetahuan tentang stunting sehingga saat punya anak tidak mengalami stunting,” imbuhnya.


Acara ini digelar berkat kerjasama Dinas Kesehatan Dalduk dan KB Tuban bersama Koordinator Penyuluh KB se Kabupaten Tuban.


Sementara itu, Didik Hariyono, pemateri dari Puskesmas Grabagan dalam kesempatan ini mengajak para peserta untuk melakukan pola hidup sehat dan berkualitas. Selain itu, Ia juga memaparkan tentang bahaya stunting serta pencegahannya. 


“Kami harap setelah acara ini, para peserta bisa menyampaikan ilmu yang didapat kepada teman dan keluarga,” ujarnya. 


Sekedar diketahui, angka stunting di Kabupaten Tuban mengalami penurunan dari 24,9 persen pada Tahun 2022, dan kemudian turun sebesar 7,1 persen menjadi 17,8 persen di Tahun 2023. 


Menurut Sekda Tuban Budi Wiyana, sesuai arahan Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky, meskipun di Tahun 2024 target prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen, Pemkab Tuban akan berupaya maksimal untuk menekan angka stunting lebih rendah lagi hingga mencapai satu digit.


“Kita juga harus memastikan kekompakan, kebersamaan bersama seluruh stakeholders. tidak hanya pemerintah, tetapi juga non-pemerintah harus bekerja sama dalam percepatan penurunan stunting,” tandasnya. (dzi/rok)